kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.204   62,76   0,88%
  • KOMPAS100 1.106   11,08   1,01%
  • LQ45 878   11,31   1,31%
  • ISSI 221   1,16   0,53%
  • IDX30 449   6,13   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,20   0,97%
  • IDX80 127   1,37   1,09%
  • IDXV30 135   0,73   0,54%
  • IDXQ30 149   1,60   1,08%

Chairul Tanjung: Bisnis ritel dalam persaingan sengit, yang kalah pasti tutup


Senin, 14 Januari 2019 / 16:13 WIB
Chairul Tanjung: Bisnis ritel dalam persaingan sengit, yang kalah pasti tutup


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Persaingan di bisnis ritel tampaknya sudah banyak memakan korban, misalnya saja Ramayana, Matahari, Hero, MAPI, sampai dengan Central Departement Store kini sudah menutup beberapa gerainya. Perlu ada perubahan dalam model bisnis ritel saat ini.

Untuk itu, dalam menghadapi persaingan yang kencang ini, Chairman CT Corp memiliki cara jitu dalam menghadapinya. Chairman CT Corp Chairul Tanjung mengaku, saat ini memang bisnis ritel sedang mengalami persaingan yang luar biasa. Maka itu, perusahaan setidaknya perlu beradabtasi dengan model bisnis yang saat ini sedang terjadi.

"Fenomenanya ya terjadi sebuah persaingan yang luar biasa yang mengakibatkan seperti saya katakan bahwa bisnis modelnya mesti diubah," tutur dia di Hotel Sahid, Senin (14/1).

Mantan Menko Perekonomian itu berujar, jika bisnis model tidak diubah maka bisa dipastikan akan kalah bersiang, "Kalau kalah ya mau enggak mau harus tutup," tutur dia.

Hal tersebut berkenaan dengan akhir pekan lalu PT Hero Supermarket Tbk (HERO) mengumumkan telah menutup 26 gerainya untuk efisiensi. Meski begitu Chairul enggan spesifik berkomentar tentang penutupan gerai HERO.

"Saya enggak mau memberi tanggapan terkait dengan kompetitor," katanya. Seperti diketahui, CT Corp memiliki bidang usaha serupa yakni Transmart dan Carrefour.

Secara prinsip Chairul bilang, seluruh bisnis saat ini harus menyesuaikan model saat ini seiring dengan zaman yang berbeda. "Tantangannya pun berubah. Oleh karenanya yang harus dilakukan adalah penyesuaian bisnis model sesuai dengan tuntutan" jelas dia.

Namun begitu, ia menerangkan, beralih ke bisnis daring atawa online bukan menjadi opsi satu-satunya. "Banyak perubahan bisnis model lain yang bisa dilakukan. Online hanya salah satu dari perubahan bisnis model," tutur dia. Hal tersebut pun yang juga sedang ia terapkan di Transmart dan Carrefour.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×