Reporter: Abdul Basith | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - SEMARANG. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) akan mematuhi aturan pemerintah terkait larangan penggunaan antibiotik pada hewan.
"Kami akan patuhi kebijakan pemerintah dan beralih perlahan ke probiotik," ujar Presiden Direktur Charoen Pokphand Tjiu Thomas Effendy, Rabu (22/11) malam.
Menurut Thomas, penggunaan antibiotik selama ini bukan untuk menggemukkan ayam pedaging. Namun, penggunaan antibiotik digunakan untuk membersihkan bakteri pada pencernaan ayam. Hal itu akan membantu tumbuh kembang ayam.
Meski begitu, Thomas bilang, beberapa daerah telah menerapkan pemberhentian pengunaan antibiotik. Ia mencontohkan Eropa yang sebelumnya menggunakan antibiotik kini tidak lagi.
Guna mengurangi berkembangnya penyakit, Thomas bilang, perlu ada perbaikan sistem pemeliharaan. Thomas menekankan pemeliharaan dengan sistem kandang tertutup dinilai lebih efektif dibandingkan dengan kandang terbuka.
Pemeliharaan kandang terbuka masih mendominasi sistem kandang di Indonesia. "Populasi unggas per tahun saat ini berkisar 3,5 miliar ekor, 80% merupakan kandang terbuka," terang Thomas pada pidato ilmiahnya di Universitas Diponegoro, Kamis (23/11).
Produksi kandang tertutup dinilai membuat harga lebih murah sehingga daya saing semakin baik. Thomas bilang, perbedaan harga pokok produksi kandang terbuka dan tertutup berkisar Rp 500 per kilogram (kg) sampai Rp 1.000 per kg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News