kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China berpeluang menang di tender Jawa 5, Banten


Kamis, 31 Maret 2016 / 10:03 WIB
China berpeluang menang di tender Jawa 5, Banten


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) saat ini sedang menyeleksi dua konsorsium yang akan menggarap proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 5  berkapasitas 2x1.000 Megawatt (MW) yang berada di Banten.  

Pemilihan pemenang ini sangat selektif karena akan masuk dalam wilayah kelistrikan Jawa-Bali. Apalagi, nilai investasi proyek PLTU besar di Banten itu mencapai Rp 25 triliun-Rp 35 triliun.

Direktur Pengadaan PT PLN Supangkat Iwan Santoso mengatakan, awalnya ada enam perusahaan pengembang listrik swasta atau independent power producer (IPP) yang mengikuti tender PLTU Jawa 5. Tetapi, hanya tiga IPP yang memasukan penawaran. 

Nah, dari tiga IPP tersebut, ternyata hanya dua IPP yang memenuhi syarat untuk dievaluasi sebagai pemenang tender PLTU Jawa 5, yaitu konsorsium yang berasal dari China dan konsorsium dari Indonesia. Sayang, Iwan belum mau menyebutkan perusahaan dari konsorsium China tersebut karena proses seleksi IPP dalam tender proyek Jawa 5 belum selesai. 

Saat ini PLN pun masih melakukan evaluasi yang sangat detail untuk memilih pemenang tender yang rencananya diumumkan pada pertengahan April. 

Iwan bilang, kajian teknis yang dilakukan oleh PLN menyangkut evaluasi kesisteman dan meminimalisir adanya risiko bagi kekuatan sistem penyediaan tenaga listrik di Jawa-Bali.

Maklum, jika PLN sampai salah memilih pemenang tender maka ada risiko proyek tidak selesai sesuai target atau listrik yang dihasilkan tidak bisa disalurkan ke sistem PLN dengan baik sehingga mengakibatkan sistem kelistrikan PLN kekurangan daya. 

Selain itu, jika salah memilih, PLN pun nantinya harus mengoperasikan sistem kelistrikan yang lebih mahal. "Makanya kami harus uji sangat detail terkait yang sifatnya teknis," kata Iwan kepada KONTAN, Rabu (30/3).

Meski tak mau menyatakan dengan lugas, Iwan menyebut, konsorsium asal China yang sekarang sedang bersaing tersebut sudah pernah ikut dalam dua proyek PLTU batubara, yaitu di Sumatera Selatan dan Sumatera Utara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×