Reporter: Herlina KD |
JAKARTA. Tren relokasi manufakturing sepatu dari luar negeri khususnya China akan terus bertambah dari tahun ke tahun. Bagi Indonesia, ini menjadi peluang yang cukup menggiurkan.
Ketua Dewan pembina Asosiasi Persepatuan Indonesia (Asprisindo) Harijanto menyatakan saat ini menjadi momentum yang menentukan kelangsungan industri sepatu dalam 20 tahun ke depan. "Kita harus mempersiapkan diri dan jangan sampai kehilangan momentum. Sebab, kita memiliki keunggulan di bidang infrastruktur," ujarnya.
Saat ini,setidaknya ada ada empat prinsipal sepatu asing yang akan merelokasi pabriknya ek banten. Keempat prinsipal itu adalah New Balance dari Amerika Serikat, Mizuno dari Jepang, Asic Tiger dari jepang, dan satu perusahaan asal Taiwan yaitu Cing Luh asal Taiwan yang memproduksi sepatu merek Nike dan Adidas.
Dengan bertambahnya ekspansi ini, Harijanto berharap akan bisa meningkatkan nilai ekspor sepatu dari US$ 1,8 miliar tahun 2009 menjadi US$ 2 miliar pada tahun ini. Sampai Maret 2010 ini, Harijanto mengatakan realisasi ekspor sepatu kita sudah mencapai US$ 400 juta.
Harijanto meramalkan, relokasi pabrik sepatu dari luar negeri akan terus bertambah. "Setiap bulan kita menerima banyak tamu dari 20 besar buyer di dunia. Kami, pabrik-pabrik disini akan lihat bgaimana potensi mereka," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News