Reporter: Herlina KD | Editor: Edy Can
JAKARTA. Harga kedelai mulai melandai. Penurunan harga ini karena konsumi China mulai surut.
Berdasarkan data Bloomberg, harga kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT) untuk pengiriman Maret 2011 berada di level 13,68 sen dolar per bushel. Harga ini sudah melorot ketimbang harga tertingginya yang sebesar 14,51 sen dolar per bushel yang dicapai pada Rabu (9/2).
Seperti dikutip Bloomberg Senin (21/2), China akan melelang 300.000 ton cadangan kedelainya. China kemungkinan akan mengerem konsumsinya sebagai salah satu upaya menahan laju inflasi.
Kebijakan ini salah satu upaya untuk melakukan pengetatan moneternya. "China mengerem pertumbuhannya adalah salah satu hal yang mengejutkan," ujar analis Market Prime Agricultural Consultants Inc. Chad Henderson seperti dikutip Bloomberg.
Penurunan harga kedelai juga lantaran pasokan akan mulai berlimpah karena panen di Brazil dan Argentina. Asal tahu saja, Brazil dan Argentina adalah pengekspor kedelai terbesar setelah Amerika Serikat.
Meski harga kedelai mulai melandai, namun Ketua Dewan Kedelai Nasional Benny Kusbini mengingatkan para pengguna kedelai agar tetap waspada. Pasalnya, "Bisa saja penurunan harga kedelai ini hanya sentimen sementara," ujar Benny kepada KONTAN Senin (21/2).
Ia mengakui, jika China mulai menghentikan pembelian kedelai atau mulai melepas cadangan kedelainya memang mampu mengoreksi harga kedelai internasional. Sebab, sebagai dengan penduduk cukup besar, China adalah konsumer utama komoditas termasuk kedelai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News