kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

China masih menjadi importir terbesar Indonesia


Rabu, 19 Januari 2011 / 22:50 WIB


Reporter: Evilin Falanta | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Dalam hubungan perdagangan antara Indonesia dengan negara-negara Asia, posisi China sejak tahun 2010 hingga tahun 2011 menggeser posisi Jepang. Hal tersebut tidak dipungkiri dengan banyaknya produk-produk impor kiriman China di pasar Indonesia.

Menurut Wakil Menteri Perdagangan, Mahendera Siregar, memang China masih menjadi nomor satu sebagai pengimpor barang ke Indonesia. Impor produk China di Indonesia berdasarkan data BPS tahun 2010 sebesar 60%. Barang-barang yang paling banyak menguasai pasar Indonesia adalah produk impor China seperti elektronik dan alat komunikasi (telepon, komputer, dan laptop).

"Produk China memang yang paling mencolok adalah elektronik dan handphone, sebab di negara kita sebagai negara konsumtif pasarnya sangat besar," ujar Mahendera.

Melihat hal tersebut, Mahendera bilang, kementerian perdagangan akan berusaha melakukan pembinaan untuk mengembangkan pasar industri elektronik dan telekomunikasi agar Indonesia juga mampu membuat produk elektronik maupun telekomunikasi yang memiliki perangkat sendiri seperti hardware, software, maupun content-nya. Saat ini, di Indonesia perangkat yang sudah ada baru 20% komponen content untuk pembuatan komputer atau laptop.

"Inilah yang kami lihat saat ini, jika Indonesia tidak mengembangkan pasarnya maka kita hanya akan menjadi negara konsumen terus-menerus," tandasnya.

Berdasarkan data dari BPS Impor Indonesia dari RRT baik barang modal dan bahan baku penolong masing-masing meningkat tahun 2010 yaitu sebesar 53,6% dibandingkan tahun sebelumnya 44,3%. Kedua kelompok barang tersebut digunakan oleh industri dalam negeri untuk memproduksi output-nya baik dalam negeri maupun ekspor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×