kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.922   8,00   0,05%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Cilacap Samudera Fishing Industry (ASHA) Optimistis Capat Target Bisnis Tahun Ini


Rabu, 09 November 2022 / 18:57 WIB
Cilacap Samudera Fishing Industry (ASHA) Optimistis Capat Target Bisnis Tahun Ini
ILUSTRASI. Kapal penangkap ikan?PT Cilacap Samudera Fishing Industry (ASHA).


Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Manajemen PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk (ASHA) berharap kinerja perusahaan sampai akhir tahun masih bisa on track dengan target bisnis yang dibidik tahun ini. Optimisme itu didasari oleh performa hingga kuartal ketiga yang dinilai cukup baik. 

ASHA belum merilis secara resmi laporan keuangan kuartal III-2022. Namun, Presiden Direktur Cilacap Samudera Fishing William Sutioso menyebut kinerja perseroan selama Januari-September 2022 terpantau cukup baik, dengan kondisi demand yang mendukung. 

"Saat ini kami melihat kondisi demand cukup baik, lalu konsumsi domestik untuk produk ikan juga cukup baik dan stabil," ujar William pada Rabu (9/11), di Jakarta. 

Mengutip catatan KONTAN, Cilacap Samudera Fishing Industry memiliki target pertumbuhan pendapatan sekitar dua hingga tiga kali lipat dibandingkan tahun 2021. Di mana, di tahun lalu pendapatan ASHA tercatat sebesar Rp 168,4 miliar.

Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham BRPT, ASHA, ASII, NASI dan KLBF untuk Hari Ini (27/9)

Meski demikian, pihaknya mengakui ada hambatan yang dihadapi ASHA, terutama berkaitan dengan ketidakpastian kondisi ekonomi maupun kebijakan di beberapa negara tujuan ekspor perseroan, salah satunya China. Yang membuat demand di negara itu menurun. 

Untuk menyiasati penurunan demand tersebut, ASHA pun mengalihkan produk jualannya ke negara lain, sehingga dampaknya tidak begitu signifikan ke kinerja perusahaan. 

"Contohnya demand ke China agak berat tapi kami bisa alihkan produk yang dipenuhi di China kami alihkan ke negara tetangga, seperti di Asia Tenggara maupun Australia," sebut William. 

Baca Juga: Saham Emiten Anyar Bergerak Variatif, Cermati Rekomendasi Analis

Untuk diketahui, mayoritas penjualan ASHA memang berasal dari pasar ekspor. Adapun, hingga semester I-2022 ASHA mencatatkan pendapatan sebesar Rp 171,89 miliar. Angka ini meningkat 23,87% dibandingkan sebelumnya Rp 138,76 miliar pada semester I-2021. 

Dari sisi bottom line, ASHA tercatat membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp 11,65 miliar atau berhasil tumbuh signifikan daripada laba bersih pada semester pertama tahun lalu yang sebesar Rp 2,15 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×