kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ciputra Beach Resort luncurkan klaster baru di tengah pandemi


Selasa, 26 Januari 2021 / 09:29 WIB
Ciputra Beach Resort luncurkan klaster baru di tengah pandemi
ILUSTRASI. Ciputra Beach Resort luncurkan klaster baru di tengah pandemi


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 boleh saja menggerus sektor pariwisata Bali hingga ke titik nadir, namun sektor properti yang merupakan kebutuhan pokok (papan), sekaligus instrumen investasi paling aman di masa pandemi ini tetap diburu oleh investor.

Apalagi pulau dewata Bali dengan pesona yang sudah mendunia, bagi masyarakat kelas sultan.

Inilah alasan beberapa developer di Bali tetap  percaya diri meliris produk baru di segmen kelas atas. Salah satunya adalah Ciputra Group. Produk anyar yang dirilis tersebut mendapat respons positif dari pasar.

Meski begitu, menurut Andreas Raditya, General Manager Ciputra Group, dalam memilih produk properti pada masa pandemi ini, segmen atas tetap mengedepankan unsur kehati-hatian dengan benar-benar memilih produk yang tepat.

Baca Juga: Refinancing utang, Ciputra Development (CTRA) bersiap rilis MTN tahun 2021

Selain sebagai investasi dengan nilai yang akan terkerek naik, produk yang disasar juga bisa dimanfaatkan sebagai tempat tinggal mereka.

Ciputra Group melalui proyek Ciputra Beach Resort Bali melansir cluster baru bertajuk Resvara. Peluncuran cluster ini menyusul keberhasilan dua cluster sebelumnya yakni Nivata dan Sadana yang hanya menyisakan 6 unit.

“Peluncuran Cluster Resvara yang kini dalam masa pre-sale adalah untuk mengakomodasi permintaan segmen atas yang mengincar properti berkonsep resort dekat pantai, yang di masa pandemi ini ada peningkatan,” ujar Raditya dalam keterangan resminya, Selasa (26/1).

Proyek yang dikembangkan di Tabanan ini tak hanya sebagai hunian tapi juga sebagai vila dengan konsep resort yang berada di bibir pantai. Luas lahan pengembangannya mencapai 80 hektar (ha) dengan garis pantai mencapai 1,7 kilometer. Sehingga memiliki view yang menawan dan juga dikelilingi oleh pendangan khas Bali dengan sawah berpetak-petak.

Sementara Cluster Resvara dikembangkan di atas lahan seluas 7,2 hektar yang berada di timur kawasan Ciputra Beach Resorts. Total unit cluster ini adalah 190 unit, namun dalam Tahap 1 dipasarkan 90 unit terdiri dari rumah dan kavling. Rumah ditawarkan dalam dua tipe, Askana (105/76) dan Svana (200/125).

Baca Juga: Ciputra Group sudah melihat sinyal pulihnya sektor properti sejak akhir tahun lalu

“Di masa pre-sale sudah sekitar 30 NUP (Nomor Urut Pemesanan) dan harganya masih estimasi. Untuk Askana berkisar Rp2,3 miliar dan Svana seharga Rp 4,26 miliar ,dan  kavling mulai Rp1,7 miliar. Pre-sale berlangsung hingga Maret atau April 2021. Tahap pertama kami berharap tahun ini dapat sold out, dengan transaksi senilai Rp250 miliar untuk cluster ini,” kata Maharani Sanjaya, Marketing Supervisor Ciputra Beach Resort.

Sanjaya optimis produk baru ini memiliki potensi pasar, terbuktikan sekitar 30 persen sudah dipesan. Menariknya hampir sebagian besar konsumen tersebut melakukan penesanan NUP melalui online karena kebanyakan mereka berada di luar Bali, seperti Jakarta, Surabaya, Bandung dan lainnya.

Baca Juga: Ciputra Group optimisme pasar apartemen naik seiring membaiknya perekonomian

Ciputra Group optimis karena Bali merupakan destinasi wisata favorit nomor satu dunia dan kawasan investasi properti yang menjanjikan. Selain itu,  nilai prestige memiliki investasi properti di Bali sangat tinggi karena merupakan kawasan wisata tingkat dunia.

Tetap eksisnya pasar properti mewah di Bali juga terkonfirmasi dari penjualan Ciputra Beach Resort tahun lalu yang tetap positif walau pandemi dengan nilai sekitar Rp102 miliar dari target sebesar Rp 85 miliar.

Bali sebagai destinasi wisata internasional saat ini pembangunan infrastrukturnya kian berkembang. Sanjaya bilang, Tingginya minat investor untuk memiliki properti di Bali, tidak terlepas dari pembangunan infrastruktur konektivitas yang tengah dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Salah satunya adalah rencana pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Denpasar. Ini akan jadi Jalan tol kedua di Bali setelah Tol Bali Mandara.

Selanjutnya: Citraland Cibubur awali 2021 dengan meluncurkan rumah 2 lantai mulai Rp 600 jutaan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×