kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cisadane Sawit Raya (CSRA) Rencanakan Capex Rp 200 Miliar-Rp 250 Miliar di 2023


Selasa, 22 November 2022 / 17:47 WIB
Cisadane Sawit Raya (CSRA) Rencanakan Capex Rp 200 Miliar-Rp 250 Miliar di 2023
ILUSTRASI. PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure hingga Rp 250 miliar di 2023.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga Rp 250 miliar di 2023. Sebagian besar belanja modal ini akan dialokasikan untuk mengakuisisi lahan baru di Sumatra Selatan. 

Corporate Secretary PT Cisadane Sawit Raya Tbk Iqbal Prastowo menjelaskan pihaknya menyiapkan capex untuk agenda bisnis di 2023 berada di kisaran Rp 200 miliar hingga Rp 250 miliar, tergantung kondisi harga minyak mentah atau crude palm oil (CPO) nantinya. 

“Alokasinya adalah kemungkinan 60% untuk akuisisi lahan baru di Sumatra Selatan dan sisanya 40% untuk pembangunan infrastruktur di kebun seperti perumahan, jalan, dan sebagainya,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (22/11). 

Baca Juga: Cisadane Sawit Raya (CSRA) Membidik Omzet Rp 1 Triliun Tahun Ini

Soal prospek bisnis di tahun depan, Iqbal melihat di tengah kondisi ketidakpastian makro ekonomi, geopolitik dan isu resesi, CSRA yakin harga sawit masih berada di atas harga keekonomiannya. 

Pihaknya yakin karena masih tingginya permintaan minyak sawit untuk keperluan konsumsi rumah tangga maupun sebagai bahan dasar energi terbarukan. 

“CSRA juga senantiasa mengantisipasi berbagai faktor ketidakpastian dengan memperkuat kinerja operasionalnya serta pembenahan internal di segala sisi,” ujarnya. 

Sampai saat ini, Iqbal mengungkapkan, Cisadane Sawit telah menyerap 70% belanja modal tahun ini yang dianggarkan senilai Rp 175 miliar hingga Rp 200 miliar. 

Sebagian besar belanja modal telah terserap untuk pembangunan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Tapanuli Selatan. Sisanya untuk pemeriksaan (overhaul) PKS Labuhan Batu, pembangunan infrastruktur kebun, mekanisasi perkebunan, dan penanaman landbank di region Sumsel.

Proses pembangunan PKS di Tapanuli Selatan diharapkan bisa rampung pada kuartal I 2023 mendatang. PKS kedua ini mempunyai kapasitas produksi tandan buah segar (TBS) sebesar 45 ton per jam.

Baca Juga: Begini Pandangan Cisadane Sawit Raya (CSRA) Soal Prospek Bisnis pada 2023

Melansir catatan Kotan.co.id sebelumnya, emiten kelapa sawit ini telah menyiapkan strategi untuk mencapai pendapatan tembus Rp 1 triliun dan laba bersih di atas Rp 300 miliar. 

Selama periode Januari sampai akhir September 2022, CSRA membukukan penjualan bersih Rp 765,16 miliar atau tumbuh 17,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 653,04 miliar. Pada periode ini laba bersih CSRA ditutup pada posisi Rp 247,7 miliar atau meningkat 38,6% yoy. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×