kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.950   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Citilink amankan stok avtur pesawat


Selasa, 07 April 2015 / 06:44 WIB
Citilink amankan stok avtur pesawat
ILUSTRASI. Pendistribusian 500.000 rice cooker ke seluruh Indonesia ditargetkan pemerintah bisa rampung pada akhir Desember 2023. ANTARA FOTO/Andri Saputra


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Harga minyak dunia yang masih tersungkur membuat maskapai penerbangan memanfaatkan momen ini. Salah satunya adalah dengan mengamankan stok avtur.

Misalnya PT Citilink Indonesia. Mereka berupaya mengamankan stok avtur sepanjang tahun ini. "Yang jelas sebagian dari stok kami satu tahun ini akan kami amankan," kata Albert Burhan, Chief Executive Officer PT Citilink Indonesia kepada KONTAN beberapa waktu lalu, tanpa memerinci berapa banyak jumlahnya.

Meski begitu Albert memastikan pihaknya tidak akan melakukan lindung nilai (hedging) avtur dalam jumlah banyak. Citilink hanya akan mengamankan 40% dari total kebutuhan avtur tahun ini.

Langkah pengamanan stok avtur ini penting mengingat harganya naik turun. Apalagi, komponen bahan bakar pesawat atau avtur memakan porsi 50% dari total beban operasional Citilink.

Anak usaha PT Garuda Indonesia ini meyakini harga minyak dunia yang berkisar US$ 50,63 per barel masih berpotensi turun. Dengan porsi hedging 40%, perusahaan ini tidak akan menelan kerugian terlalu banyak apabila harga minyak dunia terus turun.

Citilink akan melakukan hedging avtur secara bertahap. "Belum jelas awalnya akan mulai dari berapa. Yang jelas ending-nya maksimal hanya 40%," tegasnya.

Namun, Citilink masih belum berencana mengamankan kebutuhan dollar AS. Soalnya, kondisi rupiah masih terkapar sehingga belum perlu hedging kurs. Menurutnya, Citilink masih memiliki banyak kebutuhan dari pada harus membeli dollar AS.

Albert mengaku saat ini, ia tengah berusaha menjaga arus kas perusahaan. Ia ingin memastikan selama satu tahun sampai dua tahun ke depan, Citilink masih mempunyai dana kas yang cukup untuk menghadapi kondisi apapun.

Meski sudah mengantongi pinjaman US$ 65 juta dari Garuda Indonesia, Citilink mulai menjajaki pinjaman tanpa jaminan sang induk dari dua bank domestik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×