Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN memerluas penggunaan produk CNG (Compressed Natural Gas) dalam rangka mengoptimalkan gas dalam negeri.
Di daerah yang belum terhubung infrastruktur gas pipa, pemanfaatan produk ini akan mendukung kebutuhan energi para pelaku usaha serta mendukung terwujudnya ketahanan energi nasional.
Baca Juga: PGN Salurkan 815.000 Jargas Rumah Tangga, Ungkap Strategi Genjot Pemanfaatan Gas Bumi
Direktur Utama PGN Arief S. Handoko mengatakan, CNG merupakan alternatif sekaligus solusi di tengah dominasi penggunaan produk LPG (elpiji) di tengah masyarakat. Sebagaimana diketahui, sekitar 80% kebutuhan elpiji di dalam negeri dipenuhi dari impor.
“Maka ada devisa keluar,” ungkapnya saat menghadiri CNG Market Day sekaligus ground breaking infrastruktur LNG Hub PGN di Kebonwaru, Bandung, Jawa Barat, Selasa (5/8/2025).
Ditambah lagi, dari total elpiji impor, sekitar 90% di antaranya merupakan elpiji bersubsidi dalam bentuk tabung ukurang 3 kilogram (kg).
“Maka beban keuangan negara untuk subsidi elpiji itu luar biasa besarnya,” imbuhnya.
Baca Juga: ESG Bukan Sekadar Komitmen, PGN Buktikan Lewat Aksi Nyata
Maka Arief menegaskan, penggunaan CNG yang bersumber dari gas di dalam negeri pada satu sisi akan membantu mengurangi beban keuangan negara.
“CNG ini penting. Jadi kita tentunya berharap membantu pemerintah, bekerjasama dengan pelanggan mengurangi devisa pembelian elpiji dari luar. Artinya, saving devisa negara,” jelasnya.
Di sisi lain pada saat yang sama, kehadiran CNG membantu kebutuhan energi para pelanggan dari sektor usaha seperti Hotel, Restoran, dan Kafe (Horeka).
Selain keunggulan aspek keamanan, kualitas produk ini juga akan membantu meningkatkan efektifitas dan efisiensi bisnis para pelaku usaha.
”Seandainya ada dari sektor ini yang menggunakan produk elpiji bersubsidi maka penggunaan produk CNG akan mengurangi beban subsidi dari pemerintah yang artinya kita juga membantu menguatkan struktur APBN kita dan menjadi bagian dari penguatan ketahanan energi nasional,” ucap Arief.
Baca Juga: PGN Tambah Pemasangan 40 Unit Converter Kit BBG untuk Transportasi Online
Direktur Utama PT Gagas Energi Indonesia (PGN Gagas) Santiaji Gunawan mengatakan, CNG sangat strategis memenuhi kebutuhan energi di daerah wisata seperti Bandung. Terutama untuk sektor Horeka, Rumah Sakit, dan beberapa lainnya.
“Jadi kenapa kita masuk Bandung? Bandung itu kota wisata. Jadi kami mengharapkan bahwa Bandung itu sebagai kota wisata yang punya Smart City. Smart City artinya green, ya green city. Kita tahu, gas bumi merupakan energi bersih dan strategis dalam menuju Net Zero Emission,” ujarnya.
Selain itu, CNG mempunyai tingkat efisiensi yang lebih tinggi. Mencapai sekitar 15% sampai 20% tingkat efisiensi dibandingkan penggunaan elpiji.
Kesadaran akan sejumlah keunggulan produk ini diharapkan memacu para pelaku usaha terutama sektor Horeka untuk mulai mengoptimalkan kehadiran CNG.
”Untuk kebutuhan yang lebih besar tentu tidak mencukupi jika dari CNG. Maka kita punya LNG dan untuk itu lah kita membangun LNG Hub di Bandung,” imbuhnya
Selanjutnya: Pertamina Gandeng PLN Kembangkan 19 Proyek Panas Bumi
Menarik Dibaca: Robert Kiyosaki Bilang, Kutukan Bitcoin Agustus buat Investor Bitcoin Lebih Kaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News