kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.693.000   3.000   0,18%
  • USD/IDR 16.345   -45,00   -0,28%
  • IDX 6.598   -37,79   -0,57%
  • KOMPAS100 949   -14,20   -1,47%
  • LQ45 740   -10,51   -1,40%
  • ISSI 206   0,15   0,07%
  • IDX30 385   -5,43   -1,39%
  • IDXHIDIV20 462   -8,12   -1,73%
  • IDX80 108   -1,53   -1,40%
  • IDXV30 112   -0,99   -0,88%
  • IDXQ30 126   -1,85   -1,44%

Cocok untuk Gasifikasi, Sumberdaya Batubara Kalori Rendah RI Capai 6,73 Miliar Ton


Senin, 10 Maret 2025 / 19:29 WIB
Cocok untuk Gasifikasi, Sumberdaya Batubara Kalori Rendah RI Capai 6,73 Miliar Ton
ILUSTRASI. Cadangan batubara dengan kalori rendah dinilai cocok untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku proyek hilirisasi batubara menjadi Dimetyl Eter (DME)


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cadangan batubara dengan kalori rendah dinilai cocok untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku dari proyek hilirisasi batubara menjadi Dimetyl Eter (DME) sebagai substitusi dari Liquefied Petroleum Gas (LPG).

Ketua Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) Sudirman Widhy mengatakan salah satu alasan yang membuat batubara kalori rendah cocok untuk dimanfaatkan sebagai DME adalah terkait dengan kurang tertariknya importir untuk membeli batubara golongan ini. 

"Secara umum, batubara kalori rendah di Indonesia memiliki kadar sulfur dan kadar air (moisture) yang agak tinggi sehingga kurang diminati pembeli global. Sehingga lebih baik pemanfaatannya dioptimalkan untuk kepentingan dalam negeri saja," ungkap Sudirman saat dihubungi, Senin (10/03).

Ia juga menjelaskan, dalam pengertiannya, batubara kalori rendah adalah golongan batubara yang memiliki kalori diantara 3000 kcal/kg sd 5000 kcal/kg Gross Air Received (GAR).

Dan, jika merujuk pada klasifikasi kalori batubara dari ESDM yang tertuang dalam Harga Batubara Acuan (HBA), batubara kalori rendah berada pada golongan Batubara II sebesar 4.100 GAR dan Batubara III sebesar 3.400 GAR.

Baca Juga: Ketergantungan Indonesia Terhadap Asing dalam Gasifikasi Batubara Masih Kuat

"Nah, untuk proyek gasifikasi ke DME ini lebih diutamakan untuk menggunakan batubara dengan rentang antara 3000 kcal/kg sampai dengan 4000 kcal/kg GAR," tutur Sudirman.

Penggunaan batubara kalori rendah sebagai DME juga didukung oleh Direktur Eksekutif Pusat Studi Hukum Energi Pertambangan (Pushep), Bisman Bakhtiar.

Menurut Bisman, kalori rendah tidak cocok untuk digunakan sebagai bahan baku pembangkit tenaga listrik atau Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Karena kalori yang rendah justru membutuhkan pembakaran lebih banyak yang akhirnya berdampak pada emisi karbon yang lebih tinggi. Hal ini lah juga yang membuat para importir kata Bisman, berpikir dua kali untuk mengimpor batubara kalori rendah dari Indonesia.

"Batubara kalori rendah tidak cocok untuk pembangkit listrik dan tidak efisien. Sehingga wajar jika memang kurang diminati dan secara keekonomian lebih bagus yang kalori tinggi," kata Bisman, Senin (10/09).

Dari sisi sumber daya, batubara kalori rendah di Indonesia cukup melimpah. Menurut data dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bahkan mencapai 6,73 miliar ton dengan cadangan 24,1 miliar ton.

"Kalori rendah untuk batubara itu kurang dari 4.200 kcal/kg, sumber daya 67,3 metrik ton," ungkap Kepala Badan Geologi ESDM Muhammad Wafid AN saat dikonfirmasi, Senin (10/03).

Angka ini cukup tinggi jika dibandingkan dengan sumber daya batubara Indonesia secara keseluruhan yang sebanyak 9,8 miliar ton dengan cadangan sebanyak 32 miliar ton. 

Baca Juga: Kementerian ESDM Rencana Kerek Tarif PNBP Komoditas Mineral & Batubara, Ini Daftarnya

Selanjutnya: Presiden Imbau Ojol Dapat THR dengan Kriteria Tertentu, SPAI : Harusnya ke Semua

Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (11/3): Cerah hingga Hujan Berawan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×