Reporter: Femi Adi Soempeno |
JAKARTA. Produksi beras di Asia kemungkinan akan melambat seiring dengan cuaca yang makin panas. Hal ini ditegaskan oleh United Nations Food and Agriculture Organization, Rabu (11/8).
Meningkatnya suhu dalam 25 tahun terakhir telah memangkas tingkat hasil panenan beras sebesar 10% hingga 20% di beberapa lokasi. Angka tersebut diperoleh dari studi yang mencakup 227 daerah pertanian di enam negara penghasil beras di Asia dalam enam tahun terakhir.
Negara-negara yang menjadi cakupan penelitian FAO ini diantaranya China, India, Indonesia, Filipina, Thailand dan Vietnam.
Studi ini melibatkan periset dari FAO, International Rice Research Institute, Duke University dan University of California di San Diego maupun Berkeley.
"Studi kami unik karena data-data dikumpulkan dari lahan petani dibawah kondisi dunia yang sesungguhnya," kata Jarrod Welch dari University of California at San Diego (UCSD).
Welch menghitung, sekitar tiga miliar orang mengkonsumsi beras setiap harinya; dan sekitar lebih dari 60% dari 1 miliar orang termiskin yang tinggal di Asia sangat bergantung pada beras sebagai makanan pokok. Nah, dengan adanya penyusutan produksi beras ini, maka akan lebih banyak orang lagi yang terjerembab ke dalam kelaparan dan kemiskinan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News