Reporter: Muhammad Julian | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID -
JAKARTA. Sumber energi biomassa di dalam negeri ditaksir mampu menghasilkan energi listrik yang melimpah. Menurut perkiraan Masyarakat Energi Biomassa Indonesia (MEBI), jumlah listrik yang dihasilkan dari sumber energi baru terbarukan (EBT) bisa mencapai lebih dari 30.000 megawatt (MW) jika dimanfaatkan secara total.
Ketua Umum DPP MEBI, Djoko Winarno, mengatakan, energi biomassa yang ada di Indonesia cukup banyak dan bisa dihasilkan dari beragam sumber, mulai dari kayu, kelapa sawit, padi, jagung, singkong, tebu, dan masih banyak lagi.
Sumber-sumber tersebut nantinya bisa menghasilkan produk bioenergi untuk menghasilkan listrik dalam bentuk pellet, wood chip, dan lain-lain. “Potensi yang ada ini mampu untuk membangkitkan listrik sampai dengan 30.589 MW,” ujar Djoko dalam diskusi virtual Kontribusi Sektor Kehutanan untuk Pengembangan Energi Biomassa di Indonesia, Jumat (18/2).
Pemanfaatan energi biomassa untuk kelistrikan, menurut Djoko, bisa membawa manfaat ekonomi berupa penyerapan tenaga kerja.
Baca Juga: Penerapan Teknologi Memangkas Biaya Operasional Industri Kelapa Sawit
Untuk pemanfaatan sumber energi biomassa seperti wood chip dari kayu Lamtorogung misalnya. Dalam hitungan Djoko, dibutuhkan sekitar 6.150 hektar secara kotor/gross hutan energi kayu Lamtorogung untuk memenuhi kebutuhan wood chip Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) berkapasitas 10 megawatt.
Sementara itu, pengelolaan seluas 5 ha hutan energi memerlukan tenaga kerja 1 KK dengan asumsi per KK berjumlah 3 tenaga kerja. Dengan demikian, berdasarkan hitungan Djoko, pengelolaan hutan energi Lamtorogung untuk PLTBm berkapasitas 10 MW bakal mampu menyerap 1.230 KK atau setara 3.690 orang.
“Ini baru dari pengelolaan hutannya, belum lagi pembangkitnya paling sedikit pegawainya termasuk supir-supir truk segala macam kan paling enggak 50 orang setiap pembangkit,” imbuh Djoko.
Taksiran potensi energi biomassa yang lebih besar disampaikan oleh Direktur Utama PT Protech Mitra Perkasa Tbk, Bobby Gafur Umar yang turut hadir dalam acara diskusi. Menurutnya, Energi Biomassa di Indonesia yang mempunyai potensi sampai dengan 32,6 gigawatt (GW) dengan nilai total investasi sampai dengan US$. 52,1 Milyar
“Ini bisa menyerap sampai 12 juta orang,” tutur Bobby (18/2).
Baca Juga: Isu Perbedaan Spesifikasi Turut Berperan dalam Krisis Pasokan Batubara ke PLTU
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI), Indroyono Soesilo mengatakan, pemanfaatan energi biomassa bisa membantu pemerintah meningkatkan porsi EBT dalam bauran energi.
“Sebenarnya ini kesempatan untuk kita bersama-sama bertemu mencari solusi untuk bagaimana caranya untuk kita meningkatkan energi baru terbarukan yang ditarget 23% dalam tahun 2025,” ujar Indriyono.
Direktorat Jenderal Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM mencatat, bauran energi baru terbarukan (EBT) mencapai 11,5% atau setara dengan 168,7 juta barel setara minyak (MBOE) per akhir tahun 2021 lalu. Secara terperinci, bauran energi nasional per akhir tahun 2021 terdiri atas batubara dengan porsi 38,0%, minyak bumi 31,2%, gas bumi 19,3%, dan EBT 11,5%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News