kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Curah hujan mendukung pasokan, nilai ekspor kopi naik 123% di kuartal I


Selasa, 03 Mei 2011 / 20:07 WIB
Curah hujan mendukung pasokan, nilai ekspor kopi naik 123% di kuartal I
ILUSTRASI. Samsung Galaxy A51


Reporter: Herlina KD | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Kenaikan harga kopi rupanya ampuh mendongkrak kenaikan nilai ekspor kopi nasional. Data Kementerian Perdagangan mencatat, selama dua bulan pertama tahun ini, nilai ekspor kopi nasional mencapai US$ 164,3 juta.

Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menyebut, kenaikan ekspor kopi tahun ini cukup menggembirakan. Tahun lalu, karena cuaca yang kurang kondusif, produksi berbagai komoditas termasuk kopi merosot tajam. Alhasil, ekspor kopi tahun lalu kurang baik. "Tapi, sekarang ini (Januari - Februari) nilai ekspor kopi meningkat 123%," katanya, Selasa (3/5).

Tak hanya nilai ekspor, volume ekspor komoditas kopi juga naik. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, selama tiga bulan pertama tahun ini, volume ekspor komoditas kopi, teh dan rempah-rempah mencapai 170.507 ton, atau naik 59,04% ketimbang periode yang sama tahun lalu yang sebesar 107.210 ton.

Sementara itu, dari sisi nilainya, data BPS menyatakan pada Januari - Maret 2011 ini, nilai ekspor komoditas kopi, teh dan rempah-rempah mencapai US$ 444,033 juta, naik 99% ketimbang periode yang sama tahun 2010 lalu yang sebesar US$ 222,970 juta.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Deddy Saleh mengatakan, kenaikan nilai dan volume ekspor kopi ini karena membaiknya pasokan kopi nasional. "Musimnya lebih baik daripada tahun lalu, sehingga produksi membaik. Karena itu, ekspor juga ikut meningkat," jelasnya.

Deddy bilang, produksi kopi tahun lalu turun karena curah hujan tinggi. Sementara itu, meski belum pulih, namun tahun ini produksi kopi diharapkan bisa lebih baik ketimbang tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×