kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cybertrend, perusahaan konsultan data science lokal yang ingin mengglobal


Rabu, 04 November 2020 / 08:55 WIB
Cybertrend, perusahaan konsultan data science lokal yang ingin mengglobal
ILUSTRASI. Keamanan data digital.


Reporter: Sandy Baskoro, Yuwono Triatmodjo | Editor: Sandy Baskoro

Mendirikan Cybertrend

Kepada KONTAN, Nadia mengatakan kecintaannya pada dunia teknologi telah mendorongnya mendirikan Cybertrend di tahun 2011. Selain sebagai pendiri, Nadia bertindak sebagai CEO di perusahaan ini.

Cybertrend berdiri dengan tujuan meningkatkan bisnis dengan cara menyediakan full-stack and end-to-end solution program melalui pengelolaan data, layanan dan pelatihan edukasi bagi industri dan institusi.

Selama kepemimpinan Nadia, Cybertrend telah menjadi rekan Tableau terbaik se-Asia Tenggara selama lima tahun. Tableau merupakan software yang bisa mengolah data menjadi sebuah visual yang menarik.

Maka tidak berlebihan bila kemudian Nadia juga terpilih sebagai perwakilan Asia-Pasifik dalam International Tableau Conference sebagai figur inspiratif dalam pengembangkan di bidang data analytics dan data science.

Pencapaian Nadia saat ini tentu tidak diperoleh secara instan. Pengalaman kerja menempa dia menjadi profesional unggul di bidangnya.  

Berawal dari Februari 1996 hingga Februari 1998 saat Nadia menjadi staf IT pada PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo). Di sini, dia bertanggung jawab atas proyek utama Satelindo Customer Care dan implementasi sistem billing.

Dari Satelindo, Nadia bergabung bersama PT PasificSatelit Nusantara hingga Februari 2020. Di sini, Nadia menjabat sebagai manajer yang bertanggung jawab atas eksekusi kebutuhan internal perusahaan dan mempresentasikan perusahaan sebagai GSM Satellite-based services pertama di dunia.

Baca Juga: Dorong Daya Saing Digital, Indonesia Butuh PasokanTenaga Data Analytics

Lepas dari PT PasificSatelit Nusantara, Nadia bergabung dengan PT Jatis Solutions Ecom sebagai Chief Operating Officer (COO) periode Januari 2003 hingga Juni 2010. Di sini, dia bertanggung jawab pada bagian Business Development on Consulting untuk industri telekomunikasi dan migas.

Cybertrend saat ini merupakan mitra dari berbagai industri. Mulai dari operator telekomunikasi, ritel, pertambangan, perkebunan, hingga perbankan. Perbankan nasional, utamanya bank BUMN juga menjadi klien utama Cybertrend.

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) merupakan salah satu klien Cybertrend Data Academy, unit bisnis Cybertrend. "Mereka (Bank Mandiri) ingin pegawainya melek data. Mereka mendaftarkan talentanya dari seluruh cabang di Indonesia," tutur Nadia.

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) juga menggunakan jasa Cybertrend. Kata Nadia, awalnya dia harus bersaing dengan perusahaan asing yang menggunakan platform hampir sama dengan Cybertrend guna memenangi proyek dari Unilever. Bersyukur, akhirnya Unilever memilih Cybertrend.

"Ini bukti bahwa sumber daya manusia (SDM) dalam negeri mampu bersaing dengan pemain asing dan berbicara dikancah global," ujar Nadia.

Cybertrend yang sudah mengantongi pendapatan puluhan miliar rupiah ini ingin menjadi pemain kunci di data science dan artificial intelligence. Bukan hanya di tingkat nasional, mereka ingin ke level regional dan global.

"Kami ingin menjadi prinsipal produk data science dan artificial intelligence yang berjaya di tingkat regional dan global," tutur Nadia.

Berburu SDM

Bicara soal SDM, saat ini Cybertrend memiliki tidak kurang dari 70 karyawan. Dari jumlah karyawan sebanyak itu, sebagian besar merupakan konsultan data science.

Cybertrend, menurut Nadia, langsung berhubungan dengan kalangan universitas untuk mencari SDM. Cybertrend bahkan kadang ikut terlibat dalam penyusunan kurikulum data science sebagai bahan ajar universitas rekanan.

Setiap merekrut pekerja, Cybertrend selalu melakukan grooming guna meningkatkan kapasitas SDM barunya.

Dia tidak memungkiri, generasi milenial khususnya di bidang IT, banyak yang sering berpindah perusahaan. Namun Nadia menyatakan, di Cybertrend karyawannya termasuk yang cukup loyal.

"Meski karyawan kami banyak diambil perusahaan perusahaan unicorn, biasanya kami tetap menjalin hubungan dan itu menjadi kolaborasi ke depannya. Kadang mereka (mantan karyawan) ada di sisi konsumen kami," kata Nadia.

Dia menambahkan, selama perusahaannya memiliki core value yang bagus, SDM-nya akan punya rasa memiliki. "Terbentuk group mindset, ditambah kearifan lokal, gotong rotong, SDM kami cukup loyal," pungkas Nadia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×