kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Daftar 4 perusahaan startup yang putuskan PHK karyawan karena pandemi corona


Kamis, 25 Juni 2020 / 06:26 WIB
Daftar 4 perusahaan startup yang putuskan PHK karyawan karena pandemi corona
ILUSTRASI. Perusahaan rintisan Grab. Tribunnews/Irwan Rismawan


Reporter: Ahmad Febrian, Avanty Nurdiana, Barratut Taqiyyah Rafie, Titis Nurdiana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan melanda perusahaan rintisan (startup). Kebijakan ini diambil perusahaan akibat pandemi virus corona yang berdampak pada bisnis.

Teranyar, Gojek mengumumkan terjadi PHK terhadap 430 karyawan atau 9% dari total karyawan Gojek.

Berikut daftar perusahaan rintisan yang memutuskan untuk PHK karyawannya akibat virus corona:

Baca Juga: Amvesindo: Potensi PHK di perusahaan rintisan masih bisa berlanjut

1. Gojek

Dalam penjelasan resmi yang diterima Kontan.co.id, Selasa (23/6), Gojek membenarkan terjadi PHK terhadap 430 karyawannya. Hal itu lantaran Gojek terpaksa menutup bisnis Go Life.  Layanan GoLife yang meliputi layanan GoMassage dan GoClean, serta GoFood Festival yang merupakan jaringan pujasera GoFood di sejumlah lokasi, akan dihentikan.

Keputusan ini diambil berdasarkan evaluasi atas situasi makro ekonomi dan perubahan perilaku masyarakat yang menjadi lebih waspada terhadap aktivitas yang melibatkan kontak fisik ataupun kegiatan yang tidak memungkinkan untuk berjaga jarak. Kedua bisnis ini, GoLife dan GoFood Festival membutuhkan interaksi jarak dekat, dan mengalami penurunan permintaan secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir seiring dengan pandemi COVID-19. Aplikasi GoLife dapat digunakan hingga 27 Juli 2020.   

Baca Juga: Begini pandangan pengamat bisnis Universitas Binus terkait PHK di perusahan rintisan

"Kami memohon maaf sebesar-besarnya kami harus mengambil keputusan sulit untuk kita dapat mengimplementasikan hal ini," kata Co-CEO Gojek, Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi, Selasa (23/6).

2. Grab

 Grab memutuskan untuk melakukan Pemutusan Hubungan Kerja alias PHK  kepada 360 karyawannya. Jumlah ini kurang dari 5% dari total karyawan  Grab.

Setelah mengumumkan secara virtual, Grab lewat email kepada seluruh karyawan menyampaikan bahwa keputusan ini harus diambil lantaran bisnis Grab tak imun terhadap pandemi virus corona atau Covid-19.  

Baca Juga: Sepinya permintaan segmen Golife jadi alasan Gojek PHK karyawannya

Grab juga mengaku bahwa keputusan mem-PHK karyawan tak mudah. Keputusan ini dilakukan setelah mencoba segala kemungkinan untuk menghindari PHK Hanya Grab harus membuat keputusan demi jutaan mata pencarian orang yang bergantung di era tatanan hidup baru (new norma) di tengah pandemi covid-19.

CEO dan Co Founder Grab Anthony Tan juga meminta maaf sekaligus menyampaikan rasa terima kasihnya kepada 360 karyawan terdampak karena telah berkontribusi dalam membangun Grab. "Setiap Grabber yang terdampak telah berkontribusi dalam membangun Grab menjadi aplikasi serba bisa seperti sekarang ini, " ujarnya, Selasa (16/6).

Baca Juga: Begini cara mengatur uang pesangon untuk Anda yang baru kena PHK

3. Traveloka

Traveloka, startup layanan pemesanan perjalanan dikabarkan akan memberhentikan sebagian besar stafnya. Menurut sumber yang dikutip Nikkei Asia Review, pandemi virus corona menurunkan permintaan bepergian menjadi salah satu penyebabnya.

Pemutusan hubungan kerja (PHK) akan melibatkan 100 orang atau 10% karyawan di startup tersebut. Kejadian tersebut sudah terjadi pada pekan lalu. Beberapa dari mereka setengah gajinya masih dibayar secara reguler.

Baca Juga: Begini kata CEO Mandiri Capital Indonesia soal PHK yang dilakukan Gojek Indonesia

Industri pariwisata memang menjadi yang paling dirugikan karena virus corona ini. Sebab permintaan hotel, restoran dan perjalanan menjadi bisnis yang terimbas buruk. Apalagi tujuan liburan di Indonesia paling populer yakni Bali ditutup karea pembatasan pelancong asing. Begitu juga perjalanan domestik juga dibatasi karena pemerintah menginstrusikan untuk bekerja dan belajar dari rumah.  

4. OYO

Melansir Bloomberg, jaringan OYO Hotels juga melakukan PHK terhadap 5.000 karyawannya di sejumlah negara. PHK terbanyak terjadi di China. OYO mengaku, langkah ini diambil akibat imbas dari penyebaran virus corona yang membuat bisnis penginapan melempem sejak akhir tahun lalu.

Baca Juga: Balada Gojek: PHK karyawan, kepemilikan Nadiem Makarim dan kedatangan pemodal asing

Asal tahu saja, OYO merupakan salah satu startup terbesar yang dimiliki Softbank.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×