kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Merpati diberi tenggat 3 bulan untuk cari investor


Kamis, 02 Januari 2014 / 15:47 WIB
Merpati diberi tenggat 3 bulan untuk cari investor
ILUSTRASI. Anggota layanan pasukan pro-Rusia berjalan di sepanjang jalan di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina, Selasa (17/5/2022). Ledakan Dahsyat Mengguncang Pangkalan Udara Rusia di Krimea.


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengaku tak bisa berbuat apa-apa lagi, jika dalam tiga bulan ke depan PT Merpati Nusantara Airlines tak mendapat investor atau mitra untuk membentuk anak usaha baru lewat skema kerja sama operasi (KSO).

"Terserah direksinya, apa mau jalan, apa mau tutup. Terserah warga Merpati. Terserah direksi, terserah karyawan," kata Dahlan ditemui usai rapat pimpinan BUMN, di Jakarta, Kamis (2/1).

Dahlan berkali-kali menegaskan tidak ingin maskapai pelat merah tersebut tutup. Sebagaimana diketahui, tak sedikit yang menyarankan agar Merpati dibiarkan mati, dengan tidak menyetujui restrukturisasi.

Namun, Dahlan mengaku sudah menempuh berbagai upaya penyelamatan, termasuk menyarankan agar Merpati melepas sementara anak usahanya ke PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Ia juga meminta, dalam 3 bulan ke depan Merpati sudah harus mendapat mitra untuk mendirikan anak usaha baru.

"Jalan ini sangat sulit, ini (bikin anak usaha baru) sangat canggih sekali. Tidak ada jalan lain. Sebelumnya, sudah banyak yang menyarankan tutup, tapi kita tidak rela. (Makanya) kita carikan jalan keluar," jelasnya.

Dahlan mengatakan, rencananya, anak usaha yang didirikan dengan skema KSO itu juga akan bergerak di bidang penerbangan (aviasi). Namun, itu juga tergantung kebijakan direksi dan manajemen.

Anak usaha yang baru ini diharapkan bisa membantu membayar utang-utang Merpati, nantinya.
"Seluruh karyawan Merpati kerja di anak usaha itu. Seluruh staf kerja di situ. Karena yang bisa cari uang (anak usaha) itu, Merpati sendiri tidak bisa cari uang," ungkap Dahlan.

Di sisi lain, dalam tiga bulan ke depan, Dahlan juga menyerahkan kepada PT Pertamina (Persero), apakah akan tetap memasok avtur ke Merpati, atau menyetop.

"Saya serahkan sepenuhnya pada Pertamina. Pertamina harus membela perusahaannya," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, Merpati saat ini dalam kondisi terlilit hutang, tak kurang dari Rp 6,7 triliun. Sebagian besar, kepada BUMN, termasuk utang avtur kepada PT Pertamina (Persero). Akibat kemungkinan pailit itu, pemerintah berupaya menyelamatkan Merpati dengan berbagai langkah, termasuk restrukturisasi utang. (Estu Suryowati)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×