kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.929.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.274   -99,00   -0,60%
  • IDX 7.927   68,06   0,87%
  • KOMPAS100 1.113   9,98   0,90%
  • LQ45 829   6,70   0,81%
  • ISSI 265   0,63   0,24%
  • IDX30 429   3,15   0,74%
  • IDXHIDIV20 497   3,62   0,73%
  • IDX80 125   1,07   0,86%
  • IDXV30 133   1,90   1,45%
  • IDXQ30 139   1,18   0,85%

Dapat Perhatian dari Prabowo, Timah (TINS) Kebut Pengembangan Logam Tanah Jarang


Senin, 25 Agustus 2025 / 19:08 WIB
Dapat Perhatian dari Prabowo, Timah (TINS) Kebut Pengembangan Logam Tanah Jarang
ILUSTRASI. PT Timah Tbk (TINS) mengungkap bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memberikan arahan terkait pengelolaan Logam Tanah Jarang (LTJ). REUTERS/David Becker


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - PANGKAL PINANG. PT Timah Tbk (TINS), anggota dari  holding  pertambangan Indonesia MIND ID mengungkap bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memberikan arahan terkait pengelolaan Logam Tanah Jarang (LTJ) atau Rare Earth Element (REE) sebagai produk sampingan pertambangan timah.

Menurut Direktur Pengembangan Usaha PT Timah Suhendra Yusuf Ratu Prawiranegara, Direktur Utama PT Timah Restu Widiyantoro sempat dipanggil oleh Presiden Prabowo pada agenda rapat terbatas dengan menteri-menteri di Hambalang, Selasa (19/8) lalu.

Lebih lanjut Prabowo meminta agar Indonesia fokus mengolah LTJ yang bersumber dari timah.

Terkait Arah ini, Suhendra Yusuf Ratuprawiranegara, menjelaskan perusahaan tengah melakukan transformasi usaha pengembangan terkait dengan pengolahan mineral, tidak kecuali LTJ.

Baca Juga: Pemerintah Mulai Cari Logam Tanah Jarang, Potensi Terbesar dari Wilayah Ini

“Pengembangan usaha ini akan berbasis pada riset, seperti REE atau logam tanah jarang, orientasi kita juga ke sana. Saat ini Timah memang fokus pada pertambangan timah, tapi sebenarnya mineral ikutannya belum dioptimasi untuk diproduksi,” jelasnya saat berbincang bersama media di Pangkalpinang, Provinsi Bangka, Sabtu (23/8).

Meski begitu, Suhendra menambahkan bahwa tahapan pengembangan LTJ oleh TINS ??masih pada tahap pilot project, perlu perhitungan lebih detail termasuk jumlah produksi dari LTJ sebagai sampingan timah.

“Ya sebenarnya sudah masuk ke pilot project, tapi kalau dari sisi tadi memang dari kuantitas, oke, bisa terpenuhi, misalnya 50 kilogram untuk produksinya per hari. Tapi harus kita hitung lagi agar memenuhi spek (spesifikasi) dari yang sudah disyaratkan,” tambahnya.

Suhendra juga menuturkan, para pimpinan negara ingin PT Timah segera merilis proyek terkait LTJ. Adapun perusahaan saat ini tengah mengembangkan Pilot Plant LTJ di Tanjung Ular, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Saat ini, perusahaan tengah membuka potensi kerja sama dengan pihak swasta maupun ahli sebagai konsultan di Pilot Project LTJ tersebut, termasuk dari sisi teknologi dan pengembangan industri lanjutannya.

“Sudah ada arahan dari pemangku kepentingan, petinggi negara juga, kalau bisa cepatnya, dan ini dalam tahapan persiapan dari sisi regulasi juga, kita ingin ada dasar dalam melakukan langkah ini, dan pola-pola atau skenario kerja sama seperti apa,” tutup Suhendra.

Baca Juga: Ekspor Magnet Tanah Jarang China pada Juli Mencapai Level Tertinggi dalam Enam Bulan

Sebagai informasi, dalam data yang dihimpun dari Kementerian ESDM, mineral tanah jarang yang banyak ditemukan di Indonesia sebagai bahan sampingan dari proses penambangan Timah adalah Monazite, Xenotime, Zircon dan Ilmenite.

Khusus untuk Monazit digunakan sebagai sumber utama LTJ untuk teknologi canggih, termasuk magnet kuat pada energi terbarukan dan elektronik, serta sebagai sumber torium untuk aplikasi energi nuklir di masa depan. 

Mineral ini juga dimanfaatkan dalam industri kaca, keramik, kembang api, dan kosmetik, serta digunakan dalam bidang geologi untuk penanggalan radiometrik batuan. 

Selanjutnya: Prabowo Bentuk Dua Badan Baru, Sri Mulyani Pastikan Alokasi Anggaran Ada

Menarik Dibaca: Memasuki Musim Hujan, KAI Sediakan Fasilitas Pengering Payung di 43 Stasiun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×