Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Noverius Laoli
Jonathan mengaku jika aplikasinya mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Dilihat dari jumlah pengguna aktif, saat ini Halodoc memiliki 7 juta pengguna aktif yang tersebar di seluruh Indonesia.
Sebanyak 74% populasi pengguna ada di luar kota Jakarta dan Surabaya. Dan dari jumlah tersebut sebanyak 50% populasi pengguna berasal dari luar Jawa. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan akan akses kesehatan dibutuhkan oleh siapapun, tidak terbatas oleh wilayah, kelas ekonomi, dan sosial.
“Pertumbuhan Halodoc bisa dibilang pesat selama dua tahun terakhir karena ternyata teknologi ini sangat bermanfaat untuk memperluas akses kesehatan di seluruh Indonesia. Kebutuhan akan akses layanan kesehatan itu nyata bagi seluruh masyarakat. November tahun lalu, pengguna aktif kami masih 2 juta, saat ini sudah 7 juta, termasuk dengan dokter,” kata Jonathan.
Baca Juga: Mendeteksi peluang laba dari jasa pemeriksaan kesehatan
Tak hanya jumlah pengguna aktif yang tumbuh pesat, jumlah apotek dan rumah sakit yang bekerjasama dengan Halodoc juga terus bertambah. Mengawali dengan rekanan 20 rumah sakit pada tahun 2016, kini Halodoc bekerjasama dengan 1.300 rumah sakit yang tersebar di seluruh Indonesia.
Sama halnya dengan jumlah rumah sakit, apotek rekanan Halodoc saat ini juga berjumlah 1.300 apotek. Sedangkan untuk dokter, saat ini jumlah dokter yang telah bergabung dengan Halodoc mencapai 20.000 dokter.
“Beberapa tahun ke depan, mungkin Halodoc akan menambah jumlah apotek dan rumah sakit yang bekerjasama dengan kami, sekitar 1.500. Karena total jumlah rumah sakit di Indonesia itu 2.400, jadi tidak mungkin saya mau targetkan 5.000 rumah sakit yang kerjasama,” tutur Jonathan.
Ia lanjut mengatakan untuk mitra apotek, Halodoc bekerjasama dengan Gojek untuk memudahkan layanan antar obat. Untuk kerjasama dengan apotek, Halodoc memprioritaskan wilayah-wilayah yang sudah memiliki layanan Gojek.
Baca Juga: Sejak 2016, Halodoc kini punya 7 juta pengguna aktif
“Kami lihat daerah mana yang perlu dan memungkinkan, apotek kami bekerjasama dengan Gojek. Jadi kalau di kotanya sudah ada Gojek tentu jauh lebih mudah untuk bekerjasama dengan apotek. Kalau belum ada Gojek, agak kesulitan. Karena untuk fitur antar obat, kita harus ada kerjasamanya dengan Gojek di situ,” ujar Jonathan.