Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi
Adapun industri mainan juga kena getah pelemahan kurs rupiah terhadap dolar. Ketua Umum Asosiasi Mainan Indonesia (AMI) Sutjiadi Lukas mengungkapkan acuan kurs yang saat ini masih dipakai industri mainan Rp 14.500. Adapun sejauh ini rata-rata impor sparepart mainan masih 25% dari seluruh kebutuhan produksi.
"Kenaikan kurs cukup signifikan. Sebelum corona, terakhir masuk barang rata rata di bulan Desember kurs masih sekitar Rp 13.800 sekarang sudah di atas Rp 16.000 per dolar AS jadi ada yang sudah pesan barangpun terpaksa ditunda pengirimannya," ujarnya.
Baca Juga: Pengamat: Dampak pelemahan rupiah ke harga BBM bisa diantisipasi dengan efisiensi
Tentu saja peristiwa ini akan menggerus profit bahkan pelaku industri mainan akan menanggung rugi. Sutjiadi blak-blakan soal kondisi pelaku industri mainan saat ini, seperti pengusaha importir semua berhenti beroperasi, sedang lokal hanya habiskan stok komponen.
Di sisi lain produsen yang mengerjakan produk tanpa komponen hanya mengandalkan cetakan mesin injection.
Sutjiadi menegaskan sejauh ini belum ada upaya pengurangan tenaga. Hanya saja produsen mainan baru melakukan pengurangan waktu kerja saja dari 2 shift jadi 1 shift dan sistem kerja bergantian 3 hari sekali.
Baca Juga: Prediksi Kurs Rupiah: Menuju Level Terburuk Sepanjang Masa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News