Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Darma Henwa Tbk (DEWA) berupaya mempertahankan capaian kinerja operasional dan keuangannya hingga tutup tahun 2020 nanti.
Sebagai informasi, DEWA membukukan kenaikan volume pengupasan lapisan tanah penutup atau overburden removal (OB) sebesar 4,02% (yoy) menjadi 86,03 juta bank cubic meter (bcm) hingga kuartal III-2020. Sementara realisasi coal delivery DEWA meningkat 11,61% (yoy) menjadi 12,77 juta ton per kuartal III-2020.
DEWA belum merilis laporan keuangan kuartal III-2020. Hingga semester I-2020, DEWA menorehkan kenaikan pendapatan sebesar 30,51% (yoy) menjadi US$ 161,11 juta. Di saat yang sama, DEWA mencetak laba bersih sebesar US$ 727.448. Jumlah ini jauh lebih baik ketimbang hasil di semester I-2019 yang mana DEWA menderita rugi bersih sebanyak US$ 1,57 juta.
Baca Juga: Kinerja mayoritas emiten batubara melemah di kuartal ketiga
Chief Investor Relations & Corporate Secretary DEWA Mukson Arif Rosyidi mengatakan, DEWA telah melakukan langkah-langkah peningkatan kinerja pada kuartal III dan dilanjutkan untuk kuartal IV. Diharapkan, hal itu akan berdampak positif terhadap performa keuangan perusahaan hingga pengujung tahun nanti.
Adapun strategi yang telah disiapkan DEWA antara lain penyempurnaan rencana penambangan (mining sequence) serta peningkatan produktivitas melalui percepatan ritase (cycle time) dan faktor muatan (load factor). “Kami juga melakukan perbaikan efisiensi bahan bakar dan mendorong perbaikan kinerja alat,” imbuh dia, Jumat (15/11).
Mukson menambahkan, seiring adanya tren positif volume OB dan coal delivery, manajemen DEWA berupaya untuk menjaga kinerja operasionalnya di tahun 2020 agar dapat lebih baik dibandingkan periode sebelumnya.
Dalam catatan Kontan, di tahun 2019, volume OB DEWA tercatat sebesar 119,73 juta bcm sedangkan volume coal delivery perusahaan tersebut mencapai 16,94 juta ton.
Manajemen DEWA juga telah mengantisipasi dampak musim hujan yang biasa muncul di kuartal keempat. Salah satunya, mempersiapkan tambahan pompa air dan pompa lumpur lengkap beserta aksesoris, pipa, dan alokasi kapasitas kolam pengendapan untuk menjaga timbunan air pada area tambang.
Baca Juga: Mayoritas kinerja pemainnya tertekan, simak rekomendasi saham emiten batubara berikut
DEWA juga melakukan penyesuaian rencana penambangan untuk memastikan kecukupan coal expose pada lokasi yang aman dari genangan air maupun lumpur. “Kami juga menjaga kinerja alat-alat pendukung operasional tambang seperti Dozer, motor Grader, dan lain-lain untuk menekan dampak cuaca terhadap operasional tambang,” tambah Mukson.
Dia turut memastikan, dua proyek jasa penambangan nonbatubara yang terpaksa ditunda ke tahun 2021 tidak akan berdampak terhadap kinerja DEWA pada tahun ini.
Dalam berita sebelumnya, disebut bahwa proyek DEWA berupa penambangan seng dan timah di Dairi, Sumatera Utara serta penambangan emas dan tembaga di Palu, Sulawesi Tengah mundur ke semester I-2021. Hal ini akibat dampak pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia.
Baca Juga: Batubara jadi barang kena pajak di UU Cipta Kerja, begini penjelasannya
Untuk proyek seng dan timah di Dairi, saat ini DEWA sedang melakukan pembahasan dengan klien terkait finalisasi kontrak pengerjaan pembangunan infrastruktur tambang. Sedangkan di Sulteng, DEWA sedang menunggu instruksi untuk memulai pekerjaan infrastruktur, eksplorasi pengeboran, serta penambangan emas dan tembaga dari klien.
Di luar itu, DEWA juga memiliki proyek penambangan emas di Garut, Jawa Barat yang sampai saat ini masih terus berjalan.
Selain itu, DEWA juga bakal menggarap proyek penambangan emas dan tembaga di Tombulilato, Blok Sungai Mek, Gorontalo yang masih menunggu adanya informasi terkait tender pengerjaan dari klien. Di proyek tersebut, DEWA akan mengerjakan pembangunan jalan, aktivitas penambangan, dan kegiatan reklamasi.
Selanjutnya: Tren konsumsi Premium turun, Pertamina gencarkan promosi BBM ramah lingkungan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News