Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Darma Henwa Tbk (DEWA) sejak tahun lalu sudah menjajal bisnis baru di luar sektor batubara. Adapun di tahun ini, DEWA sudah mengantongi dua proyek non-batubara untuk mencerminkan keseriusannya memperkuat struktur bisnis.
Corporate Secretary DEWA Mukson Arif Rosyidi menjelaskan upaya ini dilakukan untuk menyediakan jasa pertambangan yang terintegrasi. "Selain itu agar memiliki nilai tambah yang lebih baik lagi baik di sektor penambangan batubara maupun non-batubara," jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (12/3).
Baca Juga: Hingga awal Maret, produksi batubara nasional tembus 94,72 juta ton
Mukson menyebut, DEWA masih memiliki dua proyek non-batubara di pipeline yang saat ini terus diupayakan bisa diraih. Mukson mengungkapkan dua proyek itu adalah eksplorasi dan penambangan emas & tembaga di Palu, Sulawesi Tengah, serta pembuatan akses jalan pada tambang emas dan tembaga di Tombulilato, Gorontalo.
Nah, di awal tahun ini, DEWA memperoleh dua proyek baru pada pertambangan lead-zinc di Dairi, Sumatra Utara milik PT Dairi Prima Mineral (DPM) senilai US$ 23,5 juta.
Asal tahu saja, DPM dimiliki 51% oleh NFC Hongkong dan 49% oleh PT Bumi Resources Minerals Tbk (BUMI). Adapun, proyek ini merupakan lanjutan dari proyek sebelumnya yang diperoleh Darma Henwa pada tambang lead-zinc milik DPM.
Baca Juga: Harga batubara yang belum stabil berpotensi tekan industri alat berat
Untuk proyek baru ini, DEWA belum memerlukan pengadaan alat baru. Mukson menjelaskan proyek ini tidak memerlukan alat yang spesifik dan besar sehingga alat mudah didapatkan internal maupun di luar.