kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Daya beli dinilai masih lemah, Tigaraksa Satria (TGKA) pasang target konservatif


Selasa, 02 Oktober 2018 / 17:09 WIB
Daya beli dinilai masih lemah, Tigaraksa Satria (TGKA) pasang target konservatif
ILUSTRASI. PT Tigaraksa Satria Tbk (TGKA)


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tigaraksa Satria Tbk (TGKA) masih terus berupaya memperbaiki kinerja bisnisnya sampai akhir tahun ini. Perusahaan bidang fast-moving consumer goods (FMCG) itu mengaku tak muluk-muluk menetapkan target yang tinggi.

Lianne Widjaja, Presiden Direktur Tigaraksa Satria mengatakan, daya beli masyarakat masih belum terlalu meningkat. "(Penjualan) di tingkat ritel juga cukup berat," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (2/9).

Secara keseluruhan, faktor pendorong sektor bisnis FMCG tahun ini relatif sama dengan tahun 2017 kemarin. Jumlah populasi dan perubahan gaya hidup bakal berdampak bagi tingkat konsumsi di masyarakat.

Sedangkan kata Lianne, dari sisi angka penjualan FMCG kenaikannya bakal sedikit lebih baik ketimbang tahun lalu. Sehingga TGKA masih belum mengubah target pertumbuhan bisnisnya hingga akhir tahun yakni high single digit saja.

Mengintip pendapatan perusahaan di semester I-2018 tercatat sebesar Rp 5,32 triliun atau meningkat 8,35% dari sebelumnya Rp 4,91 triliun. Sektor FMCG untuk kebutuhan rumah tangga mendominasi 93% revenue yakni sebesar Rp 4,98 triliun. 

Sektor tersebut masih bertumbuh 7% dibandingkan penjualan FMCG pada periode yang sama tahun lalu, Rp 4,64 triliun. Sedangkan pertumbuhan yang tinggi dialami sektor bisnis buku pendidikan, yang meningkat lebih dari 2 kali lipat.

Dimana raihan pendapatan buku pendidikan pada paruh pertama tahun ini senilai Rp 166 miliar, sedangkan pada semester I-2017 lalu hanya Rp 80 miliar. Namun di sektor bisnis gas LPG, Kompor dan Blender tercatat turun 3,8% year on year (yoy) menjadi Rp 176 miliar

Untuk segmen gas, TGKA memang memiliki brand Blue Gas yang menyasar segmen produk tingkat B ke atas. Selama ini segmen tersebut ditarget hanya tumbuh 4%-5% saja, dimana kata Lianne, penjualan gas hanya untuk melengkapi penjualan grill dan kompor TGKA.

Kenaikan revenue perusahaan juga disertai kenaikan beban pokok penjualan 7% menjadi Rp 4,7 triliun selama paruh pertama tahun 2018 ini. Namun laba bruto yang dihasilkan TGKA masih melonjak tinggi 14%, dari Rp 536 miliar menjadi Rp 613 miliar.

Ditambah dengan pendapatan dari operasional lainnya serta keuntungan kurs, perseroan berhasil mencetak laba bersih sepanjang Januari-Juni 2018 senilai Rp 143 miliar. Bertumbuh hingga 33% dibandingkan perolehan pada periode yang sama tahun lalu, Rp 107 miliar.

Saat ini TGKA memegang 15 prinsipal yang mayoritas berada pada sektor bisnis FMCG perseroan. Perusahaan berencana menambah dua prinsipal baru di bidang consumer goods sampai akhir tahun ini, sayangnya detil produknya masih belum bisa dipublikasikan saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×