kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.485.000   78.000   3,24%
  • USD/IDR 16.602   11,00   0,07%
  • IDX 7.916   -209,10   -2,57%
  • KOMPAS100 1.090   -29,49   -2,63%
  • LQ45 772   -7,67   -0,98%
  • ISSI 281   -10,34   -3,54%
  • IDX30 401   -4,69   -1,16%
  • IDXHIDIV20 453   -1,70   -0,37%
  • IDX80 121   -1,88   -1,53%
  • IDXV30 129   -2,46   -1,87%
  • IDXQ30 127   -0,85   -0,66%

Daya Beli Melemah, Metropolitan Land (MTLA) Siapkan Strategi Genjot Penjualan Rumah


Rabu, 06 Agustus 2025 / 18:51 WIB
Daya Beli Melemah, Metropolitan Land (MTLA) Siapkan Strategi Genjot Penjualan Rumah
ILUSTRASI. Klaster hunian baru di Metland Cyber Puri yang dikembangkan PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) di Kota Tangerang. PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) mencermati tren perlambatan penjualan rumah pada kuartal II/2025, seiring dengan penurunan daya beli.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) mencermati tren perlambatan penjualan rumah pada kuartal II/2025, seiring dengan penurunan daya beli dan perubahan kebijakan insentif fiskal dari pemerintah.

Direktur Metropolitan Land, Olivia Surodjo, mengungkapkan bahwa tren perlambatan terutama terjadi pada segmen rumah kecil, yang juga tercermin dari kinerja penjualan perusahaan di paruh pertama tahun ini.

"MTLA menyadari bahwa penjualan rumah tipe kecil masih melambat. Selain faktor daya beli, penurunan insentif PPN Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) dari 100% menjadi 50% turut memengaruhi minat beli. Kami berharap perpanjangan insentif PPN DTP 100% hingga akhir tahun dapat menjadi angin segar di tengah kondisi pasar yang menantang," ujar Olivia kepada KONTAN, Rabu (6/8/2025).

Baca Juga: Metropolitan Land (MTLA) Optimis Capai Target Bisnis pada Semester II-2025

Sebagai informasi, berdasarkan Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia, penjualan rumah hunian di pasar primer pada kuartal II-2025 mengalami kontraksi sebesar 3,80% secara tahunan (YoY), didorong oleh penurunan pada segmen rumah menengah dan besar, serta perlambatan pada segmen rumah kecil.

Lebih lanjut, Olivia menilai bahwa penurunan minat beli rumah tidak hanya disebabkan oleh faktor makro seperti suku bunga dan inflasi, tetapi juga karena likuiditas perbankan yang memperpanjang proses persetujuan kredit, serta sikap wait and see dari konsumen dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi.

 

"Faktor-faktor seperti penyesuaian harga, preferensi konsumen terhadap hunian yang lebih fleksibel, serta lokasi yang strategis juga sangat memengaruhi keputusan pembelian rumah saat ini," jelasnya.

Meski pasar lesu, MTLA tetap optimistis bahwa kebutuhan akan hunian, khususnya di segmen menengah, masih tinggi.

Untuk menjaga kinerja penjualan, perseroan telah menyiapkan sejumlah strategi penyesuaian, baik dari sisi produk maupun skema pembayaran.

Baca Juga: Metropolitan Land (MTLA) Realisasikan Marketing Sales Rp 775 Miliar per Mei 2025

"MTLA menghadirkan rumah compact yang dapat dikembangkan menjadi rumah tumbuh serta menawarkan skema pembayaran yang lebih ringan, terutama bagi pembeli rumah pertama dan keluarga muda," kata Olivia.

Ia menambahkan bahwa MTLA juga akan terus memaksimalkan momentum insentif PPN DTP yang diperpanjang, sembari menunggu kejelasan aturan pelaksanaan dari pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×