kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.950.000   -9.000   -0,46%
  • USD/IDR 16.378   -34,00   -0,21%
  • IDX 7.504   -11,44   -0,15%
  • KOMPAS100 1.056   -4,21   -0,40%
  • LQ45 790   -6,62   -0,83%
  • ISSI 254   0,41   0,16%
  • IDX30 411   -3,85   -0,93%
  • IDXHIDIV20 469   -4,76   -1,00%
  • IDX80 119   -0,61   -0,51%
  • IDXV30 123   -0,93   -0,75%
  • IDXQ30 131   -1,44   -1,08%

Daya Beli Melemah, Metropolitan Land (MTLA) Siapkan Strategi Genjot Penjualan Rumah


Rabu, 06 Agustus 2025 / 18:51 WIB
Daya Beli Melemah, Metropolitan Land (MTLA) Siapkan Strategi Genjot Penjualan Rumah
ILUSTRASI. Klaster hunian baru di Metland Cyber Puri yang dikembangkan PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) di Kota Tangerang. PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) mencermati tren perlambatan penjualan rumah pada kuartal II/2025, seiring dengan penurunan daya beli.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) mencermati tren perlambatan penjualan rumah pada kuartal II/2025, seiring dengan penurunan daya beli dan perubahan kebijakan insentif fiskal dari pemerintah.

Direktur Metropolitan Land, Olivia Surodjo, mengungkapkan bahwa tren perlambatan terutama terjadi pada segmen rumah kecil, yang juga tercermin dari kinerja penjualan perusahaan di paruh pertama tahun ini.

"MTLA menyadari bahwa penjualan rumah tipe kecil masih melambat. Selain faktor daya beli, penurunan insentif PPN Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) dari 100% menjadi 50% turut memengaruhi minat beli. Kami berharap perpanjangan insentif PPN DTP 100% hingga akhir tahun dapat menjadi angin segar di tengah kondisi pasar yang menantang," ujar Olivia kepada KONTAN, Rabu (6/8/2025).

Baca Juga: Metropolitan Land (MTLA) Optimis Capai Target Bisnis pada Semester II-2025

Sebagai informasi, berdasarkan Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia, penjualan rumah hunian di pasar primer pada kuartal II-2025 mengalami kontraksi sebesar 3,80% secara tahunan (YoY), didorong oleh penurunan pada segmen rumah menengah dan besar, serta perlambatan pada segmen rumah kecil.

Lebih lanjut, Olivia menilai bahwa penurunan minat beli rumah tidak hanya disebabkan oleh faktor makro seperti suku bunga dan inflasi, tetapi juga karena likuiditas perbankan yang memperpanjang proses persetujuan kredit, serta sikap wait and see dari konsumen dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi.

 

"Faktor-faktor seperti penyesuaian harga, preferensi konsumen terhadap hunian yang lebih fleksibel, serta lokasi yang strategis juga sangat memengaruhi keputusan pembelian rumah saat ini," jelasnya.

Meski pasar lesu, MTLA tetap optimistis bahwa kebutuhan akan hunian, khususnya di segmen menengah, masih tinggi.

Untuk menjaga kinerja penjualan, perseroan telah menyiapkan sejumlah strategi penyesuaian, baik dari sisi produk maupun skema pembayaran.

Baca Juga: Metropolitan Land (MTLA) Realisasikan Marketing Sales Rp 775 Miliar per Mei 2025

"MTLA menghadirkan rumah compact yang dapat dikembangkan menjadi rumah tumbuh serta menawarkan skema pembayaran yang lebih ringan, terutama bagi pembeli rumah pertama dan keluarga muda," kata Olivia.

Ia menambahkan bahwa MTLA juga akan terus memaksimalkan momentum insentif PPN DTP yang diperpanjang, sembari menunggu kejelasan aturan pelaksanaan dari pemerintah.

Selanjutnya: Turun, IHSG Masih Bertahan di Atas Level 7.500 pada Rabu (6/8) Saat Dana Asing Masuk

Menarik Dibaca: Wisatawan Pilih Libur Hemat, tiket.com Hadirkan Promo dan Diskon di Ulangtahun ke 14

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU

[X]
×