Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis fiber optic yang dikembangkan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) alias Mitratel mencatatkan pertumbuhan positif dalam beberapa tahun terakhir.
Merujuk info memo kuartal I-2025, bisnis fiber optic menjadi pendorong kinerja pendapatan Perseroan, dengan pertumbuhan sebesar 27,9% yoy, dari semula Rp 110 miliar pada kuartal I-2024 menjadi Rp 140 miliar di kuartal I-2025.
Kontribusi pendapatan semen ini juga meningkat dari 5% menjadi 6% dari total pendapatan MTEL selama kuartal pertama 2025.
Sementara bisnis Tower Leasing tetap memberikan kontribusi terbesar yaitu 82% terhadap total Pendapatan.
Direktur Investasi MTEL Hendra Purnama menyatakan Mitratel mencatatkan pendapatan sebesar Rp2,26 triliun di kuartal I-2025, tumbuh 1,4% yoy dan laba bersih sebesar Rp 526 miliar.
Baca Juga: Lewat Anak Usaha, PTPP Divestasi Saham Bisnis Telekomunikasi ke Dayamitra (MTEL)
Pertumbuhan pendapatan Mitratel pada kuartal I-2025 mencerminkan kinerja yang solid di tengah tantangan industri telekomunikasi yang mulai menunjukkan perlambatan.
“Faktor yang mendorong capaian positif ini yakni keberhasilan ekspansi bisnis menara baik melalui penambahan tower baru maupun kolokasi.
Mitratel juga melakukan adjacent business, terutama pengembangan jaringan fiber optic yang tumbuh sangat baik di kuartal I-2025,” ungkap Hendra, kepada Kontan.co.id, Selasa (20/5).
Dia melanjutkan, kinerja positif bisnis fiber optik mencerminkan realisasi dari strategi jangka panjang perseroan dalam meng-capture kebutuhan operator untuk memperkuat infrastruktur jaringan dan meningkatkan kualitas layanan.
MTEL berhasil menambah 2.505 km fiber optic secara organik pada kuartal pertama tahun 2025, sehingga total panjang fiber optic yang dimiliki Perseroan menjadi 53.544 km.
Menurut Hendra, ekspansi fiber-to-the-tower (FTTT) baik secara organik maupun anorganik merupakan langkah strategis yang menciptakan pertumbuhan pendapatan dan meningkatkan nilai tambah bagi pelanggan, dalam hal ini para operator seluler
Selain itu, bisnis-bisnis lain dalam ekosistem menara juga terus perseroan kembangkan seperti power as a service.
MTEL mampu mempertahankan kepemimpinan di industri menara dengan memiliki 39.593 menara.
Pada tahun ini, MTEL mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp 5,3 triliun.
“Di mana, sekitar Rp2 triliun dianggarkan kegiatan inorganik apabila terdapat opportunity yang menarik dan fit dengan strategi Mitratel,” tambahnya.
Hendra tak menjabarkan secara detail bagaimana target kinerja tahun ini. Dia menyampaikan bahwa, pihaknya berharap dapat tumbuh seiring dengan industri.
“Selain itu kami terus berkomitmen dalam mendukung transformasi digital yang sedang berjalan di Indonesia termasuk upaya pemerataan layanan digital,” tutup Hendra.
Selanjutnya: Cuaca Bali Dominan Hujan Besok, tapi Denpasar Diramal Berawan
Menarik Dibaca: Cuaca Bali Dominan Hujan Besok, tapi Denpasar Diramal Berawan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
