Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Citarasa Prima Indonesia Berjaya (CRP Group) mengaku tengah memperbaikai sistem dalam produksi dan penyaluran bahan baku. Hal ini karena besarnya pihak-pihak yang tertarik bermitra untuk mengembangkan gerai-gerai dibawah kelolaannya.
Sarita Sutedja, Deputy Director Corporate Communications CRP Group menyampaikan untuk menjaga value brand miliknya, perusahaan dari sisi pelayanan terus melakukan pengawasan dan review SOP. Hal ini agar operasional di gerai bisa berjalan lebih baik dan efektif.
“Skema investasi yang kami tawarkan adalah lisensi brand. Skema ini kami pilih karena brand-brand kami belum berumur lima tahun atau lebih sebagai salah satu syarat menjadi waralaba. Skema ini juga membuat mitra kami ikut terlibat langsung dalam menjalankan bisnis,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (18/12).
Dirinya menyampaikan nilai investasi masing-masing brand berbeda, hal tersebut berkaitan dengan kesulitan area produksi dan penyimpanan bahan baku. Selain itu juga mempertimbangkan luasan gerai, apalagi investasi tersebut juga termasuk biaya renovasi, dekorasi, peralatan area produksi dan penyimpanan hingga training.
“Untuk brand dengan area makan besar seperti Upnormal, Bakso Boedjangan, FWC dan Sambal Karmila nilai investasi dimulai dari Rp 4-8 miliar. Untuk gerai dengan ukuran lebih kecil seperti Ayam Bersih Berkah dan Maratabk Maskulin nilai investasinya dimulai dari Rp 350 jutaan,” lanjutnya.
Yang jelas, perusahaan sudah menyiapkan sebuah bisnis yang tinggal dijalankan oleh mitra sesuai dengan standar yang sudah ditentukan oleh manajemen. Apalagi saat ini, porsi gerai mitra mencapai 70% gerai merupakan gerai mitra, hanya 30% yang merupakan milik perusahaan.
“Kami juga berusaha untuk terus memenuhi permintaan yang semakin banyak. Oleh karena itu, kami juga terus mengevaluasi bagaimana sistem kami dalam memproduksi dan menyalurkan bahan baku,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
