kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Demi produksi Blok Rokan, pemerintah bakal tanggung investasi Chevron


Kamis, 11 Juni 2020 / 10:54 WIB
Demi produksi Blok Rokan, pemerintah bakal tanggung investasi Chevron
ILUSTRASI. VP Supply Export Operation PT. Pertamina (Persero), Agus Witjaksono (depan) dan rombongan meninggalkan terminal seusai meninjau proses lifting perdana minyak mentah (crude oil) di Terminal Oil Wharf No.1 Pelabuhan PT. CPI di Dumai, Riau, Selasa (15/1/2019


Reporter: Filemon Agung | Editor: Pratama Guitarra

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Demi menghindari adanya penurunan produksi migas Blok Rokan . Pemerintah berjanji akan mengcover biaya investasi yang dilakukan oleh Chevron Pacifik Indonesia (PCI) sampai Agustus 2021.

Oleh karena itu, Chevron diminta untuk tetap mempertahankan investasinya di Blok Rokan sampai masa kontraknya berakhir pada Agustus 2021 mendatang.

Hal itu supaya, alih kelola dengan PT Pertamina (Persero) tidak menimbulkan anjloknya produksi migas seperti halnya yang dialami pada Blok Mahakam.

Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kementerian Kordinasi Kematritiman dan Investasi, Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan, untuk mencegah terjadinya penurunan produksi ketika alih kelola. Chevron diminta untuk tetap berinvestasi sampai Agustus tahun 2021.

Baca Juga: Pertamina bakal mengebor 44 sumur pasca alih kelola Blok Rokan Pertamina bakal mengebor 44 sumur pasca alih kelola Blok Rokan

"Kami hampir mendapatkan kesempatan di mana Chevron bisa terus investasi. Tapi mereka maunya mengeluarkan capital dengan bunga 0% untuk menjaga tingkat produktifitas di Blok Rokan," terang Purbaya.

Adapun negosiasi untuk Chevron tetap melanjutkan investasi itu sudah dilakukan sejak satu bulan terakhir. Pihaknya juga akan kembali membahas perihal ini, pada Kamis (11/6) dengan Chevron dan SKK Migas dan Kementerian terkait. Diharapkan, pada rapat tingkat menteri tersebut, kelanjutan investasi Chevron di Blok Rokan bisa diputuskan.

"Dalam artian Chevron bisa melanjutkan drilling. Dan Costnya dicover pemerintah dalam bentuk cost recovery. Yang penting kita harus menjaga level produksinya jangan sampai turun lagi," terangnya.

Dus, kepastian ini diperlukan mengingat selama dua tahun terakhir tidak ada aktivitas rig pada blok tersebut. Kelak, pasca keputusan diambil maka ditargetkan ada dua hingga tiga rig yang beroperasi ditahun ini secara bertahap.

Sebelumnya, Manager Corporat Communication CPI, Sonitha Pernomo menyampaikan, bahwa proses investasi akan dilakukan demi menjamin masa transisi. "Kami berterima kasih atas arahan dan inisiatif pemerintah Indonesia yang memberikan solusi untuk berinvestasi guna memaksimalkan produksi minyak nasional," ujarnya ke Kontan.co.id.

Adapun, Chevron bakal mengebor sebanyak 104 sumur hingga 2021 mendatang. Pengeboran direncanakan akan dimulai bertahap pada November tahun ini.

VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman menyampaikan, Pertamina telah menunjukkan kesiapan dengan mendirikan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), anak perusahaan hulu yang akan mengelola WK Rokan pada 2021 nanti.

Baca Juga: Ditinggal partner, Pertamina tunda proyek US$ 15 miliar Ditinggal partner, Pertamina tunda proyek US$ 15 miliar

Pertamina menyadari kondisi objektif WK Rokan yang sudah mature sehingga berkomitmen untuk menahan laju penurunan produksinya. Salah satu upayanya adalah dengan merencanakan pengeboran 44 sumur pascaalih kelola nanti.

Untuk itu, Pertamina tengah melakukan segala persiapan, termasuk pengadaan logistik, rig, dan crew untuk memastikan PHR dapat langsung melakukan pengeboran segera setelah proses alih kelola selesai pada Agustus 2021.

"Setelah pengeboran 44 sumur tersebut, aktivitas pengeboran akan ditingkatkan secara bertahap pada tahun-tahun berikutnya untuk memaksimalkan produksi," terangnya kepada Kontan.co.id.

Selain pengeboran sumur baru, berbagai upaya peningkatan produksi WK Rokan telah direncanakan Pertamina melalui optimasi pengembangan lapangan-lapangan produksi, baik melalui kegiatan Primary, Secondary (waterflood), maupun Tertiary Recovery (steamflood and chemical enhanced oil recovery (EOR).

Pada akhirnya, pascaalih kelola WK Rokan, kontribusi produksi minyak bumi Pertamina terhadap produksi nasional diharapkan akan meningkat dari 48% pada tahun 2019 menjadi 60% pada tahun 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×