kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45904,42   6,41   0.71%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Demi produksi Blok Rokan, pemerintah bakal tanggung investasi Chevron


Kamis, 11 Juni 2020 / 10:54 WIB
Demi produksi Blok Rokan, pemerintah bakal tanggung investasi Chevron
ILUSTRASI. VP Supply Export Operation PT. Pertamina (Persero), Agus Witjaksono (depan) dan rombongan meninggalkan terminal seusai meninjau proses lifting perdana minyak mentah (crude oil) di Terminal Oil Wharf No.1 Pelabuhan PT. CPI di Dumai, Riau, Selasa (15/1/2019


Reporter: Filemon Agung | Editor: Pratama Guitarra

Dus, kepastian ini diperlukan mengingat selama dua tahun terakhir tidak ada aktivitas rig pada blok tersebut. Kelak, pasca keputusan diambil maka ditargetkan ada dua hingga tiga rig yang beroperasi ditahun ini secara bertahap.

Sebelumnya, Manager Corporat Communication CPI, Sonitha Pernomo menyampaikan, bahwa proses investasi akan dilakukan demi menjamin masa transisi. "Kami berterima kasih atas arahan dan inisiatif pemerintah Indonesia yang memberikan solusi untuk berinvestasi guna memaksimalkan produksi minyak nasional," ujarnya ke Kontan.co.id.

Adapun, Chevron bakal mengebor sebanyak 104 sumur hingga 2021 mendatang. Pengeboran direncanakan akan dimulai bertahap pada November tahun ini.

VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman menyampaikan, Pertamina telah menunjukkan kesiapan dengan mendirikan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), anak perusahaan hulu yang akan mengelola WK Rokan pada 2021 nanti.

Baca Juga: Ditinggal partner, Pertamina tunda proyek US$ 15 miliar Ditinggal partner, Pertamina tunda proyek US$ 15 miliar

Pertamina menyadari kondisi objektif WK Rokan yang sudah mature sehingga berkomitmen untuk menahan laju penurunan produksinya. Salah satu upayanya adalah dengan merencanakan pengeboran 44 sumur pascaalih kelola nanti.

Untuk itu, Pertamina tengah melakukan segala persiapan, termasuk pengadaan logistik, rig, dan crew untuk memastikan PHR dapat langsung melakukan pengeboran segera setelah proses alih kelola selesai pada Agustus 2021.

"Setelah pengeboran 44 sumur tersebut, aktivitas pengeboran akan ditingkatkan secara bertahap pada tahun-tahun berikutnya untuk memaksimalkan produksi," terangnya kepada Kontan.co.id.

Selain pengeboran sumur baru, berbagai upaya peningkatan produksi WK Rokan telah direncanakan Pertamina melalui optimasi pengembangan lapangan-lapangan produksi, baik melalui kegiatan Primary, Secondary (waterflood), maupun Tertiary Recovery (steamflood and chemical enhanced oil recovery (EOR).

Pada akhirnya, pascaalih kelola WK Rokan, kontribusi produksi minyak bumi Pertamina terhadap produksi nasional diharapkan akan meningkat dari 48% pada tahun 2019 menjadi 60% pada tahun 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×