Sumber: Antara | Editor: Uji Agung Santosa
PAPUA. Aksi demo yang dilakukan oleh 400-an karyawan PT Freeport dari tujuh suku di areal mille 72, Tembagapura, Papua, Senin, menyebabkan akses jalan menuju lokasi penambangan perusahaan itu terhambat.
Juru bicara PT Freeport, Deasy kepada Antara, mengaku, aksi demo yang dilakukan para karyawan itu tepatnya di dekat Ridge camp mille 72 itu menyebabkan akses jalan dari dan menuju lokasi tambang mengalami hambatan.
"Kami memang sudah mendapat laporan tentang adanya aksi unjuk rasa sekelompok karyawan yang mengakibatkan terganggunya akses jalan tambang," jelas Deasy dalam pesan singkat (SMS) nya seraya menambahkan, saat ini sedang dilakukan komunikasi atau dialog dengan pendemo.
Sementara itu Kapolres Mimika, Akbp Yusnanto secara terpisah mengatakan, aksi demo yang berasal dari karyawan tujuh suku hingga saat ini masih terus berlanjut.
Bahkan para pendemo saat ini sudah memalangkan satu unit kendaraan berat dan tenda sehingga makin menyulitkan aktivitas dari dan ke lokasi tambang.
Aksi demo para karyawan dari tujuh suku itu antara lain menuntut penegakan aturan perjanjian kerja bersama (PKB) dan perselisihan hubungan industria (PHI), hak-hak karyawan yang aktif bekerja baik dari PT Freeport, kontraktor dan privatisasi harus diberi kompensasi dan promosi, tinjau ulang keputusan arbitrase yang tidak sesuai aturan PKB dan PHI.
Sedangkan tuntutan yang kelima adalah apabila keempat tuntutan tidak dipenuhi maka seluruh karyawan yang aktif bekerja pada saat mogok meminta golden packet.
Diakui, saat ini anggota kepolisian yang berada di Tembagapura hanya berupaya melakukan mediasi antara pendemo dengan pihak manajemen karena hal tersebut merupakan aksi internal perusahaan.
Bahkan Polres Mimika sudah mengirim Kompol Sudirman, mantan Kapolsek Tembagapura, untuk membantu mempercepat proses mediasi," jelas Akbp Yusnanto
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News