Reporter: Leni Wandira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT DFI Retail Nusantara Tbk, pengelola merek IKEA di Indonesia, terus memperkuat strategi lokalisasi untuk memperdalam rantai pasok dan menumbuhkan kontribusi industri dalam negeri. Upaya ini menjadi bagian dari strategi akhir tahun perusahaan untuk mendorong efisiensi sekaligus memperluas jangkauan pasar digital.
Managing Director IKEA Indonesia Charlie Landale mengatakan, setelah melalui fase ekspansi agresif pada 2019–2022, tahun ini fokus utama perusahaan adalah optimalisasi aset dan peningkatan penjualan dari kanal yang sudah ada.
“Kami sudah melewati fase ekspansi yang sangat cepat. Sekarang, fokus kami adalah mengoptimalkan apa yang dimiliki, mengisi kapasitas penjualan, dan memperkuat kanal digital,” ujar Charlie saat ditemui di IKEA Alam Sutera, Selasa (4/11/2025).
Baca Juga: DFI Retail (HERO) Pacu Kinerja Bisnis Lewat Ekspansi Fisik dan Digital
Untuk memperluas akses pelanggan, IKEA Indonesia baru saja menjalin kolaborasi dengan Shopee, melengkapi kehadirannya di Tokopedia, TikTok Shop, dan kanal web resmi perusahaan. Menurut Charlie, kanal daring kini tumbuh lebih cepat daripada toko fisik, dan menjadi penopang utama penjualan menjelang akhir tahun.
“Shopee tumbuh paling cepat karena kami baru memulainya, tapi semua kanal online menunjukkan peningkatan. Tahun ini kami akan fokus memastikan setiap meter persegi aset menghasilkan nilai optimal,” katanya.
Sejalan dengan strategi induk DFI Group, IKEA Indonesia terus memperluas kolaborasi dengan pemasok dan produsen lokal. Hingga kini, IKEA telah menggandeng 17 pemasok Indonesia yang memproduksi berbagai item berlabel Produk Buatan Indonesia.
Produk-produk tersebut tak hanya dipasarkan di dalam negeri, tetapi juga diekspor ke lebih dari 60 negara di mana jaringan IKEA beroperasi. Beberapa produk lokal bahkan menjadi favorit global, seperti keranjang rotan BUKSBO, boneka DJUNGELSKOG, dan sofa tempat tidur NYKIL.
“Kolaborasi dengan pemasok lokal telah memberikan kontribusi signifikan terhadap ekspor produk Indonesia. Ini memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global IKEA,” kata Charlie.
Baca Juga: Hero Perkuat Ekspansi Ritel, Siap Tambah 3 Gerai Baru hingga Akhir Tahun 2025
Menurutnya, kemitraan dengan produsen lokal bukan hanya soal efisiensi biaya, tetapi juga bagian dari strategi keberlanjutan bisnis DFI Group. “Kami percaya bahwa pertumbuhan berkelanjutan harus datang dari kolaborasi yang saling menguntungkan antara perusahaan dan mitra lokal,” ujarnya.
Dalam menghadapi kompetisi ritel yang semakin ketat tahun depan, termasuk dengan kembalinya beberapa pemain lama seperti Ace Hardware, IKEA berfokus menjaga keterjangkauan harga bagi konsumen.
Charlie menegaskan, IKEA akan terus menurunkan harga pada rentang produk murah — bukan sebagai promosi sementara, tetapi sebagai penyesuaian permanen berbasis efisiensi rantai pasok global.
“Tantangan kami adalah membuat produk kami tetap terjangkau untuk sebanyak mungkin orang. Tahun depan Anda akan melihat lebih banyak penurunan harga pada produk-produk di rentang bawah,” tuturnya.
Meski potensi pasar Indonesia sangat besar, IKEA juga menghadapi tantangan pada aspek logistik dan perizinan. Dengan jangkauan kepulauan yang luas, rantai distribusi produk menjadi lebih kompleks.
Baca Juga: Laba HERO Tergerus 61,70% per Kuartal III-2025
Namun, menurut Charlie, IKEA sudah berpengalaman menghadapi tantangan serupa di berbagai negara. “Indonesia memiliki tantangan logistik tersendiri, tetapi kami telah melalui hal ini sebelumnya. Fokus kami adalah berkolaborasi dengan pemerintah dan pemangku kepentingan untuk menciptakan pengalaman terbaik bagi pelanggan,” ujarnya.
Dalam laporan tahunan DFI Group, Indonesia disebut sebagai salah satu pasar dengan potensi pertumbuhan digital tertinggi di Asia Tenggara. Permintaan terhadap produk IKEA kini datang dari berbagai wilayah, dari Aceh hingga Papua.
“Untuk pertama kalinya, kami melihat permintaan yang merata dari seluruh Indonesia. Ini menunjukkan kekuatan digital channel kami dan potensi besar pasar domestik,” kata Charlie.
Baca Juga: Pola Berubah, Ini Strategi DFI Retail Nusantara (HERO) Hadapi Pelemahan Industri
Selanjutnya: Daftar 20 Negara dengan Hutan Terbesar di Tahun 2025, Ada Indonesia?
Menarik Dibaca: Penderita Kolesterol Tinggi Tidak Boleh Makan Sayuran Apa? Cek di Sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













