Reporter: Leni Wandira | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi potensi banjirnya produk impor komponen otomotif murah dari Tiongkok dan negara lain di kawasan Asia.
Potensi banjirnya produk komponen otomotif murah dari Tiongkok ke pasar Indonesia akibat tarif tinggi yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memicu pergeseran arus barang global.
Presiden Direktur DRMA Irianto Santoso mengatakan, pihaknya mencermati secara serius dampak kebijakan tarif AS terhadap industri otomotif dalam negeri. Menurutnya, kebijakan itu tak hanya berdampak pada AS dan Tiongkok, tetapi juga negara ketiga seperti Indonesia.
“Kami melihat dan mencermati kebijakan tarif impor oleh Amerika Serikat akan berdampak pada semua industri, termasuk komponen otomotif. Sebagai perusahaan yang memproduksi di dalam negeri, kami berkomitmen menjaga kualitas, efisiensi biaya, dan ketepatan pengiriman (QCD) agar tetap kompetitif,” ujar Irianto kepada KONTAN, Selasa (15/4).
Baca Juga: Astra Otoparts Siapkan Strategi Hadapi Potensi Banjir Impor akibat Tarif Tinggi AS
Irianto menambahkan, DRMA tak hanya akan memperkuat produk eksisting. Tetapi juga bersiap meluncurkan komponen-komponen baru, termasuk yang belum dilokalisasi di Indonesia.
“Dengan adanya persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan insentif kendaraan listrik dari pemerintah, kami melihat ini sebagai peluang besar bagi pertumbuhan bisnis ke depan,” imbuhnya.
Sebagai bagian dari antisipasi dampak tarif tinggi Trump, emiten manufaktur komponen otomotif milik Grup Triputra milik TP Rachmat itu terus memperluas pasar ekspor.
Fokus perusahaan tetap pada penguatan daya saing produk melalui peningkatan kualitas, efisiensi biaya, dan ketepatan waktu pengiriman.
“Ada atau tidak adanya isu tarif, strategi kami tetap memperluas pasar ekspor dengan menjaga competitiveness. Kami juga terus mengembangkan core engineering guna menghasilkan produk komponen yang lebih kompetitif,” kata Irianto.
Saat ini, kontribusi ekspor ke AS memang belum signifikan. DRMA baru memasok komponen untuk dua model Hyundai dan tiga model KIA. Namun peluang pertumbuhan dinilai masih besar.
“Satu mobil Hyundai dan KIA menggunakan banyak komponen. Saat ini kami baru menyuplai 30% dari total komponen, sementara 70% sisanya masih berasal dari Meksiko. Artinya, potensi perluasan pasar kami di AS masih terbuka lebar,” jelas Irianto.
Baca Juga: Baterai Lithium Dharma Polimetal (DRMA) Dapat Sertifikat SNI Pertama di Indonesia
Selain AS, DRMA juga membidik pasar ekspor lainnya. Salah satunya Korea Selatan. DRMA telah mengekspor produk seperti auxiliary battery.
"Ke depan, DRMA berkomitmen terus membuka akses ke pasar global lainnya sejalan dengan visinya menjadi perusahaan manufaktur kelas dunia," imbuhnya.
Selanjutnya: Apakah Jengkol Menyebabkan Asam Urat? Ini Jawabannya
Menarik Dibaca: Apakah Jengkol Menyebabkan Asam Urat? Ini Jawabannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News