kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Di tengah pandemi, begini progres proyek smelter Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT)


Kamis, 26 November 2020 / 15:57 WIB
Di tengah pandemi, begini progres proyek smelter Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT)
ILUSTRASI. Target Produksi emas dan tembaga Newmont: Proses penambangan di Tambang PT. Newmont Nusa Tenggara (NNT), Batu Hijau, Nusa Tenggara Barat, Selasa (29/6). KONTAN/Baihaki/29/6/2011


Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) masih berupaya melangsungkan kegiatan proyek pembangunan smelter meski menghadapi tantangan pandemi Covid-19.

Head of Corporate Communication Amman Mineral Nusa Tenggara Kartika Oktaviana menyampaikan, AMNT melalui perusahaan afiliasinya PT Amman Mineral Industri menggarap proyek smelter yang memiliki fasilitas pemurnian konsentrat tembaga menjadi logam tembaga dan pemurnian lumpur anoda menjadi precious metal.

Berdasarkan hasil verifikasi kemajuan fisik 6 bulanan yang berlangsung dari Februari sampai Juli 2020, kemajuan pembangunan fasilitas pemurnian konsentrat tembaga menjadi logam tembaga AMNT telah mencapai 25,546% dari rencana awal sebesar 26,893%. Artinya, persentase kemajuan pembangunan fasilitas tersebut mencapai 94,991% per Juli 2020.

Baca Juga: Bumi Resources Minerals (BRMS) bukukan kinerja apik hingga kuartal III-2020

Di periode yang sama, kemajuan pembangunan fasilitas pemurnian lumpur anoda menjadi precious metal AMNT telah mencapai 27% dari rencana awal sebesar 28,199%. Alhasil, total persentase kemajuan pembangunan fasilitas tersebut mencapai 95,747% hingga bulan Juli lalu.

Kartika menilai, hasil tersebut menunjukkan bahwa pengerjaan fisik proyek smelter Amman Mineral masih sesuai target yang ditentukan pemerintah. “Sesuai peraturan Menteri ESDM, perusahaan harus mencapai kemajuan minimal 90% dari target per periode evaluasi,” ungkap dia, Kamis (26/11).

Dia menyebut, pihak Amman Mineral hingga kini masih menunggu arahan Kementerian ESDM terkait permohonan penundaan penyelesaian proyek smelter selama 12 bulan—18 bulan dari target awal yang ditetapkan pemerintah. Jika jadi ditunda, maka proyek smelter ini akan mundur dari 2022 menjadi tahun 2023 mendatang. Ketika beroperasi, smelter tersebut akan memiliki kapasitas input sebesar 1 juta ton dan dapat ditingkatkan hingga 1,6 juta ton atau 2 juta ton per tahun.

Pandemi Covid-19 yang belum kunjung usai memang menjadi tantangan tersendiri bagi AMNT dalam menjalankan proyek smelter. Terlebih lagi, banyak mitra bisnis AMNT yang berasal dari negara lain juga masih terpapar dampak Covid-19. Dalam catatan Kontan, negara asal mitra bisnis AMNT dalam pembangunan smelter ini antara lain China, Korea Selatan, India, dan Finlandia.

Baca Juga: IMEF: UU Cipta Kerja atasi banyak masalah di sektor pertambangan

Pihak Amman Mineral pun sampai sekarang masih terus menerapkan protokol pencegahan Covid-19 secara ketat di wilayah pengerjaan proyek smelter. “Pada prinsipnya Amman Mineral selalu mengupayakan yang terbaik. Hal-hal terbaik yang tetap bisa kami lakukan akan terus kami laksanakan,” pungkas Kartika.

Selanjutnya: Ahli Geologi: Energi batubara masih jadi pilihan paling rasional

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×