Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi pandemi virus corona (Covid-19) berdampak terhadap pengerjaan sejumlah proyek strategis nasional pemerintah. Kendati begitu, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) tetap melanjutkan pengembangan infrastruktur pemanfaatan gas bumi, termasuk program jaringan gas (jargas) sebagai penugasan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama mengatakan, pembangunan jargas rumah tangga pemerintah tetap berjalan agar mencapai jadwal yang ditargetkan. Ia bilang, progres pembangunan jargas pemerintah dengan dana APBN sampai April 2020 mencapai 19.099 pelanggan.
Hingga April progres jargas sudah dibangun di 9 kota atau kabupaten. Yaitu Aceh Utara, Dumai, Kabupaten Banggai, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Proboliinggo, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Karawang, Kota Bekasi, dan Kota Mojokerto.
Baca Juga: Rugi kurs naik 172%, laba bersih PGAS menyusut 27% di kuartal I 2020
“Progres pembangunan jargas APBN bulan April dalam situasi darurat Covid-19 telah mencapai sekitar 39%. Tahun 2020 Kementerian ESDM menugaskan PGN menyelesaikan pembangunan 266.000 jargas rumah tangga,” ungkap Rachmat melalui keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (7/5).
Dia menyebut, dengan mempertimbangkan urgensi proyek tersebut, emiten berkode PGAS di Bursa Efek Indonesia ini tetap berkomitmen melaksanakan proyek jargas sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Dengan begitu, pengembangan infrastruktur dan langkah pemenuhan kebutuhan gas bumi masyarakat tidak mengalami keterlambatan.
Rachmat menyebut, PGN melakukan koordinasi dengan BNPB, Ditjen Migas dan Pertamina Group untuk mendapatkan rekomendasi dan dukungan operasional selama masa tanggap darurat Covid-19 dalam distribusi material proyek. Termasuk juga koordinasi dengan internal PGN maupun Pertamina Group terkait dengan penggunaan material stock pada proyek APBN.
“Program Jargas pemerintah menjadi concern PGN, karena penugasan pemerintah sebagai salah satu proyek strategis nasional dalam rangka bauran energi. Melalui Jargas, masyarakat dapat menikmati manfaat gas bumi secara langsung. Kami tetap mengupayakan proyek strategis tetap mencapai target pada akhir 2020,” ungkap Rachmat.
Sementara itu, untuk mengurangi risiko penyebaran Covid-19, PGN mengeluarkan kebijakan pencatatan pemakaian gas selama status darurat pandemi untuk Pelanggan Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil. Juga pembayaran tagihan gas melalui berbagai channel pembayaran online seperti Gopay, Tokopedia, LinkAja, dan Klik Indomaret sehingga pelanggan tidak perlu keluar rumah.
Baca Juga: Hadapi pandemi corona, PGN lakukan penyesuaian layanan
Sebagai informasi, PGN saat ini telah mengelola lebih dari 390.000 sambungan rumah tangga Jargas yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia dengan panjang pipa lebih dari 3.800 KM. Dalam mencapai Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) yaitu sebesar 4,7 juta SR sampai dengan tahun 2025.
PGN dan Kementerian ESDM telah menyusun beberapa program Jargas, tidak hanya didanai melalui APBN, namun juga dana internal PGN dan KPBU. Adapun, di tahun 2020 akan dilakukan pengembangan jaringan dengan APBN sebanyak sekitar 266.000 Sambungan di 49 kabupaten/ kota dan jargas mandiri dana PGN sebanyak 500.000 Sambungan pada tahun 2020-2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News