Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) memastikan proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) terus berjalan. Proyek ini diharapkan mampu memperkuat kinerja bisnis ketenagalistrikan DSSA di masa mendatang.
Saat ini, DSSA tengah menggarap proyek IPP PLTU Kalteng-1 di Tumbang Kajuei, Kalimantan Tengah. PLTU ini berkapasitas 2x100 megawatt (MW) serta memiliki periode perjanjian jual beli tenaga listrik dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) selama 25 tahun.
Direktur Dian Swastatika Sentosa Andrijanto mengatakan, hingga semester I-2020, kemajuan proyek IPP PLTU Kalteng-1 telah mencapai 99%. Pandemi Covid-19 pun tidak menjadi penghalang pengerjaan proyek tersebut. “PLTU ini kami targetkan beroperasi pada kuartal keempat 2020,” ujarnya dalam paparan publik virtual, Rabu (21/10).
Baca Juga: Kinerja operasional tambang batubara Dian Swastatika Sentosa (DSSA) masih positif
Keberadaan IPP PLTU Kalteng-1 akan melengkapi portofolio bisnis ketenagalistrikan DSSA. Sebelumnya, DSSA telah mengoperasikan IPP PLTU Sumsel-5 di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan pada 20 Desember 2016. PLTU ini berkapasitas 2x150 MW dan memiliki periode perjanjian dengan PLN selama 25 tahun.
Lalu, belum lama ini DSSA juga mengoperasikan IPP PLTU Kendari-3 di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, tepatnya pada 28 Oktober 2019. PLTU ini berkapasitas 2x50 MW dan sama-sama memiliki periode perjanjian selama 25 tahun dengan pelanggannya yakni PLN.
Selain itu, DSSA juga memiliki empat captive power plant yang tersebar di Serang, Tangerang, dan dua unit di Karawang. Total kapasitas listrik dari captive power plant ini mencapai 300 MW dengan kapasitas uap sebesar 1.336 ton per jam.
Per semester I-2020, produksi listrik captive power plant DSSA turun tipis 0,7% (yoy) menjadi 727,861 MWh. Sedangkan di semester I-2019, produksi listrik captive power plant emiten grup Sinarmas tersebut mencapai 732,971 megawattt hour (MWh).
Namun demikian, produksi uap captive power plant DSSA meningkat 3,7% (yoy) dari 6.905.611 gigajoule (GJ) di semester I-2019 menjadi 7.163.479 GJ di semester I-2020.
Baca Juga: Simak proyeksi bisnis tambang batubara metalurgi dan emas Dian Swastatika Sentosa
Dengan begitu, pendapatan DSSA dari captive power plant tumbuh 2,6% (yoy) menjadi US$ 24,9 juta di semester I-2020, sedangkan pendapatan di semester I-2019 sebesar US$ 24,2 juta.
Andrijanto menilai, prospek pembangkit listrik berbasis batubara masih cukup positif di tahun-tahun mendatang. Di samping itu, DSSA juga tetap mendukung upaya pemerintah dalam pengembangan pembangkit listrik yang bersumber dari energi baru terbarukan (EBT).
“Maka dari itu, perusahaan menganalisis setiap peluang bisnis baru yang dapat memberikan nilai tambah, termasuk peluang untuk menjajaki bisnis energi terbarukan,” jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News