kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Didesak Menteri Susi diversifikasi, industri surimi butuh investasi


Kamis, 18 Januari 2018 / 23:01 WIB
Didesak Menteri Susi diversifikasi, industri surimi butuh investasi
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti


Reporter: Abdul Basith | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Susi Pudjiastuti meminta industri surimi (ikan olahan) untuk melakukan diversifikasi.

Permintaan tersebut menyambut keputusan perpanjangan penggunaan cantrang yang tetap dibarengi penggantian alat tangkap. Susi bilang industri surimi perlu mengikuti keputusan nelayan untuk mengganti alat tangkap.

"Pabrik surimi harus menghargai komitmen nelayan yang mengganti alat tangkap dan mulai diversifikasi," ujar Susi, Kamis (18/1).

Susi menekankan kepada pengusaha untuk segera melakukan diversifikasi. Hal itu mengingat industri surimi perlu memerhatikan aspek keberlanjutan usaha, profit, dan produksi.

Perpanjangan waktu penggunaan cantrang dinilai dapat memberikan bahan baku bagi industri surimi. Namun, ketika penggantian alat tangkap selesai akan membuat industri surimi kekurangan bahan baku.

Sementara itu diversifikasi yang diminta untuk dilakukan oleh industri surimi dinilai masih terlalu dini. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I), Budhi Wibowo bilang hal yang penting adalah pemenuhan bahan baku bagi industri surimi.

"Rencana diversifikasi usaha masih terlalu dini untuk dibahas mengingat saat ini yang paling penting adalah menghidupkan lagi industri surimi," terang Budhi.

Budhi bilang diversifikasi industri surimi memerlukan investasi yang besar. Kerugian besar yang sebelumnya dirasakan industri surimi akibat berhentinya produksi membuat kekurangan dana untuk diversifikasi.

Setelah industri surimi berjalan normal industri baru akan melakukan kajian diversifikasi. Kajian tersebut akan dilakukan secara lebih detail kelayakan pengembangan usaha menggunakan bahan baku dari daerah Indonesia timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×