Reporter: Vina Elvira | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) optimistis di satu bulan terakhir tahun ini dapat mencapai target penjualan sebanyak 25.500 unit. Optimisme ini dukung oleh sejumlah katalis positif, termasuk peningkatan pada segmen kurir dan logistik di Indonesia.
Selain itu, katalis positif lain yang dirasakan oleh Isuzu, antara lain, makro ekonomi Indonesia yang membaik, kondisi Covid-19 di Indonesia yang cukup terkendali, serta kondisi ekonomi yang meningkat di beberapa negara, sehingga berpengaruh terhadap pasar ekspor Isuzu.
Marketing Communications Manager IAMI Puti Annisa Moeloek menyebut, hingga November 2021, pangsa pasar Kendaraan komersial Isuzu di Indonesia telah mencapai angka 24%. Di mana konsumen Isuzu datang dari beberapa segmen, seperti tambang, perkebunan, kurir, serta logistik.
Baca Juga: Masuk Era Euro 4, Isuzu Pastikan Konsumen Tidak Perlu Khawatir Soal Aftersales
Adapun, untuk dapat meningkatkan penjualan di sisa tahun 2021, Isuzu juga terus memonitor dan melakukan update strategi dan pergerakan kompetitor.
"Selain itu, kami tetap melakukan adaptasi dengan indikator yang berhubungan dengan bisnis Isuzu dan senantiasa mempertahankan tren positif atau pertumbuhan market share Isuzu," sebut Annisa saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (23/12).
Dia melanjutkan, Isuzu berharap di tahun depan akan ada pemulihan dari ekonomi global serta inisiatif dari pemerintah untuk meningkatkan perekonomian Indonesia dan industri otomotif.
Baca Juga: Gaikindo optimistis target penjualan mobil nasional tahun ini bisa tercapai
Dengan begitu, meskipun kondisi pandemi Covid-19, Isuzu memproyeksikan penjualan di tahun 2022 dapat mencapai 30,000 unit atau lebih tinggi dari target Isuzu di tahun ini sebanyak 25,500 unit.
"Dengan adanya all new D-Max dan Mu-X 4x4 juga meningkatkan penjualan di sisi LCV dengan target mencapai 1,200 unit," tuturnya.
Beberapa katalis positif kinerja Isuzu di tahun depan meliputi, over dimension over loading policy yang meningkatkan demand truk, regulasi Euro 4, pertumbuhan di segmen pertambangan dan perkebunan , serta pertumbuhan bisnis e-commerce yang menyebabkan trafik logistik meningkat.
Baca Juga: GIIAS 2021 menjadi salah satu pendorong pulihnya industri otomotif nasional
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News