Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Mesti Sinaga
JAKARTA. Produk Tolak Angin yang diekspor PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul tbk (SIDO) ke California, sempat heboh dilabeli stiker peringatan 'Prop 65 Warning'.
Setelah mengalami pemeriksaan laboratorium di Amerika Serikat dan di Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), hasilnya produk Tolak Angin dinyatakan bebas bahan-bahan kimia berbahaya. Ini dia klarifikasi bos SIDO soal ini.
Irwan Hidayat, Direktur Utama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), mengatakan produknya telah lolos uji laboratorium kesehatan di Amerika Serikat dan BPOM. "Keduanya menunjukkan bahwa produk Tolak Angin aman dikonsumsi," ujar Irwan kepada KONTAN, Jumat (14/8).
Sebelumnya heboh diberitakan bahwa produk Tolak Angin yang beredar di California diberikan label/stiker 'Prop 65 Warning' pada kemasannya.
Adapun 'Prop 65 Warning' merupakan aturan mengenai peringatan akan suatu produk dinyatakan memiliki kandungan berbahaya yang menyebabkan kanker dan gangguan kehamilan dan janin.
Label itu dipasang oleh distributor Tolak Angin, yaitu Empire International. Irwan mengatakan, distributor tersebut memasang label tersebut di kemasan produk Tolak Angin tanpa berkonsultasi lebih dahulu dengan SIDO.
"Mereka memasang itu karena mengikuti usulan pihak pengacara mereka, bukan FDA (Food and Drugs Administration) karena belakangan di California banyak tuntutan hukum," ujar Irwan.
Irwan kemudian bertanya kepada Empire International, apakah label tersbeut boleh dilepas, dan ternyata boleh. Untuk lebih meyakinkan bahwa produk Tolak Angin aman, Irwan juga melakukan uji laboratorium di Amerika Serikat serta di BPOM.
Irwan menyatakan, Empire International juga sudah meminta maaf soal ini ke SIDO. Sidomuncul pun sudah mengatakan tidak akan menuntut balik Empire.
Saat ini produk Tolak Angin di California masih dijual dan tanpa menggunakan label 'Prop 65 Warning'.
"Penjualan tidak masalah, Tolak Angin masih dijual di California, saat ini tidak pakai label. Di daerah lain di luar California juga dijual tanpa label," ujar Irwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News