kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.409.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.435   -30,00   -0,19%
  • IDX 7.798   37,20   0,48%
  • KOMPAS100 1.185   9,64   0,82%
  • LQ45 958   6,85   0,72%
  • ISSI 226   2,67   1,19%
  • IDX30 488   3,53   0,73%
  • IDXHIDIV20 589   4,06   0,69%
  • IDX80 134   1,16   0,87%
  • IDXV30 140   2,67   1,94%
  • IDXQ30 163   1,24   0,77%

Dirikan AZEC Center, Indonesia Dorong Komitmen Transisi Energi


Rabu, 21 Agustus 2024 / 18:48 WIB
Dirikan AZEC Center, Indonesia Dorong Komitmen Transisi Energi
ILUSTRASI. Menko Perekonomian Airlangga saat peluncuran Asia Zero Emission Center.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Negara-negara anggota ASEAN Zero Emission Community (AZEC) menyepakati pendirian AZEC Center untuk mengkaselerasi transisi energi tingkat regional. Kehadirannya diharapkan dapat mendorong kolaborasi dan implementasi solusi untuk kawasan Asia.

"Kami secara resmi meluncurkan AZEC Center yang diselenggarakan oleh Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) di Jakarta. Saya berharap AZEC Center akan memberikan dukungan yang tak ternilai dalam mengembangkan visi, peta jalan, dan kebijakan untuk memandu dekarbonisasi kita," kata Menteri Kordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto di Jakarta, Rabu (21/8).

Menurutnya ERIA sebagai lembaga think tank global memiliki reputasi mumpuni. Upaya mendorong transisi energi akan difokuskan pada tiga sektor utama seperti energi, transportasi dan manufaktur.

Terdapat tiga kategori proyek yang disepakati dalam forum bilateral antara Asia Zero Emission Community (AZEC) Indonesia-Japan Joint Task Force Steering Committee dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang Saito Ken dan Ketua Dewan Direksi Japan Bank of International Cooperation (JBIC) Tadashi Maeda.

Baca Juga: Indonesia Ajukan 34 Proyek Transisi Energi Untuk Raih Pendanaan Jepang

Pada kategori I, terdapat proyek-proyek komersial yang siap dilaksanakan, antara lain Proyek panas bumi Muara Laboh dan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Legok Nangka.

Sementara pada kategori II, terdapat proyek-proyek potensial yang sudah siap dikomersialkan namun masih dalam tahap studi kelayakan atau feasibility study, seperti proyek pengelolaan lahan gambut dan proyek jaringan transmisi Jawa-Sumatera. 

Kemudian pada kategori III, terdapat sekitar 74 MoU maupun inisiatif yang perlu diidentifikasi dan dipelajari lebih lanjut. Potensi investasi yang telah teridentifikasi dari kategori ini akan ditingkatkan kembali ke kategori II dan kategori I.

Adapun, negara-negara yang tergabung dalam AZEC yakni Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina Kamboja, Laos, Brunei, dan Australia.

 

 

Selanjutnya: Baleg DPR Tolak Jalankan Putusan MK Soal Usia, Kaesang Bisa Ikut Pilkada

Menarik Dibaca: Riset Vero Ungkap Bagaimana Jurnalis di Asia Tenggara Mengadopsi AI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024) Mudah Menagih Hutang

[X]
×