kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Dirikan properti Rp 4 T, Peruri gandeng 10 BUMN


Rabu, 12 Agustus 2015 / 20:08 WIB
Dirikan properti Rp 4 T, Peruri gandeng 10 BUMN


Sumber: Antara | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) bakal terjun ke bisnis properti. Perusahaan yang biasanya mencetak uang ini akan mendirikan komplek perkantoran, apartemen, hotel, kondominium dan pusat perbelanjaan dengan nilai investasi sekitar Rp 4 triliun.

"Gedung dengan konsep "green building" ini akan dibangun dengan melibatkan 10 BUMN karya," kata Direktur Utama Peruri Prasetio, usai konferensi pers kinerja semester I-2015, di Jakarta, Rabu (12/8).

Menurut Prasetio, gedung yang berlokasi di Jalan Falatehan Blok M, Jakarta tersebut berdiri di lahan seluas 5,4 hektare milik Peruri. "Dengan proyeksi luas gedung 300.000 meter per segi, maka dana investasi yang dibutuhkan tergantung KLB (koefisien lantai bangunan) atau berkisar Rp 4 triliun," ujarnya.

Ia menjelaskan, Peruri menginginkan dalam pembangunan proyek tersebut dilaksanakan dengan pola kemitraan yang melibatkan 10 BUMN karya. Saat ini proses "beauty contest" sedang berlangsung. Sebanyak 10 BUMN karya segera memasukkan penawaran.

Jika proses penawaran tender selesai pada akhir 2015, maka pemasangan tiang pancang atau ground breaking akan dilakukan pada awal 2016. Dengan waktu pembangunan sekitar 2-3 tahun, maka gedung tersebut diharapkan dapat dioperasikan pada awal 2018.

Adapun skema pembangunannya, tengah dibahas dengan tiga opsi yaitu built operate and transfer (BOT), kerja sama operasional (KSO), dan strata title dengan pembatasan.

Selain BUMN Karya kata Prasetio, Peruri juga akan meminta keterlibatan Bank BUMN untuk ikut berpartisipasi dalam hal pembiayaan. "Kami (Peruri) memiliki lahan, BUMN Karya yang membangun, dan Bank BUMN dari sisi pendanan. Inilah yang disebut dengan kemitraan BUMN," ujarnya.

Ia menambahkan, saat yang bersamaan proses pembangunan gedung Peruri tersebut sedang meminta dukungan dari Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN dan termasuk dengan Pemda DKI Jakarta.

Pembangunan gedung tersebut ujar Prasetio, bagian dari transformasi bisnis perseroan di bidang jasa pengembangan lahan dan aset perusahaan melalui anak usaha Peruri di bidang properti. "Selain pembangunan gedung di Jalan Falatehan, Peruri juga secara perlahan sedang merevitalisasi aset Peruri yang berada di 12 lokasi, seperti di Padalarang, Gadog, dan di sejumlah kota lainnya," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×