kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dirut Freeport: Smelter Freeport dibangun di lahan AKR & Pelindo di JIIPE Gresik


Senin, 06 Mei 2019 / 13:58 WIB
Dirut Freeport: Smelter Freeport dibangun di lahan AKR & Pelindo di JIIPE Gresik


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -TEMBAGAPURA. PT Freeport Indonesia sudah pasti akan membangun smelter tembaga di Gresik, Jawa Timur. Lahan smelter itu nantinya akan berada di kawasan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Sebagai informasi, JIIPE merupakan kawasan industri seluas 1.800 hektar yang terintegrasi dengan pelabuhan, yang dikembangkan PT Berlian Jasa Terminal Indonesia, anak usaha PT Pelindo III (Persero), PT Usaha Era Pratama Nusantara, dan anak usaha PT Aneka Kimia Raya Corporindo Tbk (AKRA).

Direktur Utama Freeport Indonesia Tony Wenas mengungkapkan, saat ini progres pembangunan smelter di Gresik sudah mencapai 3,68% sampai Februari 2019. "Lokasi smelternya di Gresik, lahan JIIPE milik Pelindo III dan AKR Corp," kata Tony.

Dia menjelaskan, investasi yang akan dikeluarkan untuk proyek smelter itu mencapai US$ 2,8 miliar dengan pinjaman bank dalam dan luar negeri."Kami juga terbuka dengan patner dan sekarang sudah banyak bank yang berminat," ujar dia.

Tony mengatakan, investasi smelter dan investasi jangka panjang dipisahkan. Sebab, untuk investasi jangka panjang sampai 2041 dengan nilai US$ 16 miliar hanya dilakukan Freeport dan Inalum. Sedangkan investasi smelter bisa dengan patner manapun. 

"Untuk lahan smelter yang sudah matang 35 hektare, sebagian lagi empat bulan ke depan. Ini dilakukan secara parlalel," imbuh dia. Adapun keperluan lahan untuk smelter ini mencapai 100 ha.

Tony juga mengatakan bahwa Dirjen Minerba dan rombongan DPR sudah melihat lokasi smelter Freeport. Sehingga harapannya bisa cepat selesai. "Akhir 2022 akan selesai smelternya dan ekspor konsentrat dihentikan, karena sudah diolah di dalam negeri," ujar dia.

Sementara itum Menteri ESDM Ignasius Jonan menjelaskan, hasil akhir dari penambangan Freeport ini sudah 99,9% berbentuk konsentrat tembaga. Nah, setelah itu masuk ke industrilisasi. "Paling gampang itu bikin kabel listrik. Ini tantangan besar industrilisasi suapaya kabel listrik gak impor terus," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×