Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) melalui PT Bumilangit Entertainment Corpora, bersama MAGMA Entertainment mengumumkan pengembangan film layar lebar Si Buta dari Gua Hantu: Mata Malaikat. Rencana ini diumumkan pada Jogja-NETPAC Asian Film Festival ke-20.
Founder & Chief Executive Officer (CEO) Bumilangit, Bismarka Kurniawan mengungkapkan inisiatif ini menjadi bagian dari komitmen DMMX Group dalam mendukung pengembangan kekayaan intelektual atau Intellectual Property (IP) berbasis karakter Indonesia. Langkah ini sekaligus menjadi strategi untuk memperkuat posisi Bumilangit dan DMMX Group di ekosistem industri kreatif nasional.
"Mengadaptasi karakter Indonesia yang legendaris ke dalam film layar lebar adalah kesempatan yang bermakna, dan kami berkomitmen menghadirkan karya yang mampu menggugah penonton serta menumbuhkan kebanggaan nasional,” kata Bismarka dalam rilis yang disiarkan pada Selasa (2/12/2025).
Baca Juga: Penjualan Mobil Bekas Lesu, Pedagang Sebut Lebih Parah dari Masa Pandemi Covid-19
CEO Digital Mediatama Maxima, Budiasto Kusuma mengharapkan inisiatif ini bisa membawa nilai tambah untuk ekosistem platform DMMX Group, terutama dari sisi konten untuk melengkapi ekosistem platform ritel cerdas berbasis AI.
“Kami senang melihat Bumilangit bekerja sama dengan MAGMA dalam menghadirkan kembali karakter legendaris klasik ini ke layar lebar," kata Budiasto.
Adapun, proses produksi Si Buta dari Gua Hantu: Mata Malaikat dijadwalkan mulai pada 2026, dengan penayangan di bioskop direncanakan pada 2027. Sebagai informasi, Si Buta dari Gua Hantu diciptakan oleh Ganes TH. yang pertama kali terbit pada 1967.
Si Buta dari Gua Hantu berkembang menjadi salah satu IP legendaris Indonesia, dengan lebih dari 180 volume komik serta total pembaca yang melebihi 20 juta orang. Dengan total sembilan film dan 86 episode serial televisi hingga saat ini, Si Buta dari Gua Hantu menjadi salah satu tokoh yang paling banyak diadaptasi.
Dalam adaptasi terbaru ini, Bumilangit menunjuk Charles Gozali sebagai sutradara serta menggandeng MAGMA sebagai rumah produksi. Gozali dan MAGMA sebelumnya juga telah melahirkan film-film action-horror seperti Qodrat (2022) dan Qodrat 2 (2025).
Sekadar mengingatkan, Si Buta dari Gua Hantu merupakan seorang pendekar buta dari Banten pada era 1870. Film mendatang akan mengadaptasi salah satu arc paling populer, yakni pertarungan Si Buta melawan Mata Malaikat, seorang penguasa kriminal tunanetra yang kejam, berlatar masa kolonial Belanda.
Baca Juga: Beras Premium Kembali Penuhi Ritel Modern
"Bagi kami, ini bukan sekadar film, melainkan bagian dari mimpi untuk melestarikan, merayakan, dan memperkenalkan warisan cerita Indonesia,” ungkap Charles Gozali selaku sutradara Si Buta dari Gua Hantu: Mata Malaikat, yang juga merupakan CEO MAGMA Entertainment.
Selanjutnya: Analisis Saham Abadi Lestari (RLCO) dari Samuel Sekuritas Potensi Kenaikan 43%
Menarik Dibaca: Tanda-Tanda Seseorang Mengalami Trust Issue, Suka Overthinking
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













