kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.485.000   78.000   3,24%
  • USD/IDR 16.602   11,00   0,07%
  • IDX 7.916   -209,10   -2,57%
  • KOMPAS100 1.090   -29,49   -2,63%
  • LQ45 772   -7,67   -0,98%
  • ISSI 281   -10,34   -3,54%
  • IDX30 401   -4,69   -1,16%
  • IDXHIDIV20 453   -1,70   -0,37%
  • IDX80 121   -1,88   -1,53%
  • IDXV30 129   -2,46   -1,87%
  • IDXQ30 127   -0,85   -0,66%

Dorong Efisiensi Armada Nasional Lewat Transformasi Teknologi dan SDM


Jumat, 17 Oktober 2025 / 15:28 WIB
Dorong Efisiensi Armada Nasional Lewat Transformasi Teknologi dan SDM
ILUSTRASI. Federation of International Freight Forwarders Associations – Regional Asia Pasific (FIATA-RAP) Meeting 2024 dan Rapimnas Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI/ILFA).


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Efisiensi armada nasional menjadi isu krusial di tengah meningkatnya kebutuhan transportasi dan logistik di Tanah Air. Pengelolaan armada yang tidak efisien berpotensi menimbulkan pemborosan bahan bakar, waktu, dan biaya operasional.

Di sisi lain, dinamika pasar yang semakin cepat dan kompetitif menuntut sistem manajemen armada yang terintegrasi dan berbasis data.

Teknologi menjadi kunci dalam menjawab tantangan tersebut. Sistem pemantauan kendaraan berbasis Internet of Things (IoT), sensor, dan analisis data kini mulai menjadi standar global. 

Namun, di Indonesia, penerapan teknologi ini masih menghadapi hambatan seperti keterbatasan infrastruktur digital dan minimnya sumber daya manusia yang memahami sistem secara menyeluruh.

Kesenjangan kompetensi menjadi tantangan utama. Banyak teknisi dan operator armada masih terbiasa dengan sistem konvensional, padahal sistem digital menuntut pemahaman lintas bidang—dari kelistrikan kendaraan hingga komunikasi data antarperangkat. Tanpa peningkatan kapasitas SDM, digitalisasi armada berisiko berjalan setengah jalan.

Baca Juga: Industri Logistik Bidik Efisiensi Operasional melalui Pemanfaatan AI Hingga IoT

Menjawab kebutuhan tersebut, sejumlah lembaga mulai berfokus pada peningkatan keahlian teknis di bidang fleet management. Salah satunya adalah TransTRACK Academy, yang meluncurkan program pelatihan Fleet Engineering untuk mendukung transformasi industri transportasi nasional.

Program tersebut dirancang membekali peserta dengan keterampilan praktis yang dibutuhkan teknisi armada modern. “Pendekatan berbasis praktik menjadi inti dari program ini, karena kami ingin peserta memahami teknologi yang akan mereka gunakan,” kata Anggia Meisesari, Founder & CEO TransTRACK dalam keterangannya. Jumat (17/10).

Melalui metode ini, peserta diharapkan mampu menguasai proses instalasi dan troubleshooting perangkat yang digunakan dalam sistem armada digital masa kini.

Selain meningkatkan kompetensi individu, TransTRACK Academy juga membuka peluang karier bagi peserta berprestasi untuk bergabung dengan tim TransTRACK di industri transportasi. Inisiatif ini menjadi bagian dari komitmen perusahaan memastikan tenaga teknis Indonesia memiliki kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan industri digital saat ini.

Baca Juga: Bea Cukai Teken Kesepakatan dengan Jepang, Biaya Logistik Bisa Turun

Keberadaan TransTRACK Academy menjadi langkah strategis membangun ekosistem SDM unggul di bidang teknologi transportasi. Dengan pelatihan terarah dan berkelanjutan, lulusan diharapkan dapat berkontribusi langsung menciptakan sistem armada yang efisien, aman, dan berkelanjutan—sekaligus menjadi investasi penting bagi masa depan tenaga kerja Indonesia.

Selanjutnya: Penerbitan Obligasi Korporasi Melonjak Sepanjang 2025, Ini Pendorongnya

Menarik Dibaca: Harga Bitcoin Anjlok ke US$ 105.000, Masih Ada Potensi Rebound?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×