kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dorong ekspansi dan efisiensi, PGN optimistis kinerja di tahun 2021 membaik


Senin, 12 April 2021 / 14:07 WIB
Dorong ekspansi dan efisiensi, PGN optimistis kinerja di tahun 2021 membaik
ILUSTRASI. Perawatan pipa jaringan gas PGN.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

Rachmat menambahkan, PGN terus mengambil inisiatif untuk mengoptimalkan pasar-pasar eksisting maupun pasar yang baru dengan dukungan infrastruktur. PGN mengedepankan pengelolaan infrastruktur gas bumi secara terintegrasi dari hulu hingga hilir di seluruh segmen pengguna akhir yaitu rumah tangga, pelanggan kecil, transporasi (SPBG), pelanggan kecil, komersial, industri dan pembangkit listrik. 

“PGN telah membangun dan mengoperasikan lebih dari 90 persen infrastruktur gas bumi di Indonesia. Dengan kekuatan itu PGN akan lebih agresif untuk menjangkau pelanggan-pelanggan baru guna meningkatkan volume penjualan gas perseroan. Target kami hingga tahun 2026, penjualan gas bumi PGN naik 10 - 15%,” kata Rachmat.

Ekspansi bisnis lainnya yakni proyek gasifikasi kilang Pertamina guna optimalisasi penyaluran pasokan gas ke kilang Pertamina agar dapat meningkatkan nilai keekonomian Pertamina dan mencapai efisiensi energi kilang Pertamina. Total volume penyaluran potensial sekitar 90 BBTUD atau setara dengan 16,4 ribu BOEPD. Terdiri dari 5 lokasi kilang, yaitu program RDMP Balongan, RDMP Balikpapan, RDMP Cilacap, Kilang TPPI, dan GRR Tuban. 

“Pada proyek gasifikasi RDMP Cilacap, PGN tengah menyiapkan pembangunan LNG regasifikasi small land based di RU IV Cilacap dan ditargetkan beroperasi pada semester II 2022. Selain itu, infrastruktur Pipa Gas Senipah – Balikpapan dibangun untuk memenuhi kebutuhan Kilang Balikpapan dalam jangka panjang,” jelas Rachmat.

Sedangkan dalam rangka membantu pemerintah dalam peningkatan pemanfaatan gas bumi di sektor pembangkit yang akan meningkatkan efisiensi produksi listrik, PGN tengah melaksanakan proyek regasifikasi LNG untuk 52 pembangkit listrik PLN dengan estimasi kapasitas pembangkit sebesar ±1,8 GW. Guna pemerataan akses gas bumi, pembangunan jargas  rumah tangga dengan dana APBN sebanyak 120.776 SR di 21 kota/kabupaten.

Lebih lanjut untuk memperluas pemanfaatan LNG, PGN akan membangun infrastruktur LNG untuk smelter domestik. Langkah ini menjadi bentuk dukungan PGN terhadap hilirisasi energi melalui pemanfaatan energi gas bumi yang efisien, ramah lingkungan dan membantu mengurangi konsumsi energi impor.

Rachmat memastikan, PGN juga terus melakukan evaluasi terhadap pembiayaan proyek-proyek infrastruktur yang sedang direncanakan maupun sudah dibangun. Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap proyek mampu meraih skala ekonomi yang optimal dengan pembiayaan yang efisien. 

Ia menambahkan, PGN pun telah menerapkan teknologi digital yang terintegrasi dengan seluruh Anak Usaha melalui skema Share Service Integrasi Data bernama SIPGAS.  Sistem ini merangkum seluruh operasi bisnis Subholding Gas dari Upstream hingga Downstream, sehingga akan mengoptimalkan asset yang dimiliki, serta meningkatkan efisiensi & efektivitas kinerja operasional.

Efektivitas dan efisiensi tetap dijalankan dengan bertekad mendepankan aspek safety di seluruh wilayah operasi demi terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat, dan ramah lingkungan. Dengan berpedoman pada komitmen HSSE, sepanjang tahun 2020 di lingkup Subholding Gas mencapai target Zero Lost Time Injury, Zero Penyakit Akibat Kerja dan lebih dari 375 juta jam kerja aman.

Masih menurut Rachmat, PGN menerima surat rekomendasi Sistem Manajemen K3 (SMK3) hasil dari audit sertifikasi SMK3 PGN pada tahun 2020, atas pencapaian hasil audit SMK3 sebesar 89% atau “Tingkat Penilaian Memuaskan” Lanjutan dan akan mendapatkan Sertifikat SMK3 dari Kementerian Ketenagakerjaan RI pada bulan April 2021 nanti.

“Aspek safety selalu diterapkan untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan menjaga situasi operasional yang kondusif, mengingat PGN bergerak di bidang penuh risiko. Dengan begitu akan menjamin setiap kegiatan bisnis dapat berjalan dengan aman dan lancar,” kata Rachmat.

Rachmat menegaskan, PGN terus menjalankan kegiatan operasional dan investasi agar dapat menciptakan multiplier effect perekonomian nasional. Gas bumi menjadi kebutuhan primer di wilayah eksisting maupun ekonomi baru yang memiliki potensi ekonomi yang baik, sehingga infrastruktur dan layanan gas bumi harus dipastikan kehandalannya.

Selanjutnya: Realisasi kinerja operasional Perusahaan Gas Negara (PGAS) sepanjang 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×