kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Dorong Hilirisasi, Jokowi Singgung Timah dan Batubara


Selasa, 24 September 2024 / 19:33 WIB
Dorong Hilirisasi, Jokowi Singgung Timah dan Batubara
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo (keempat kiri) didampingi Menteri BUMN Erick Tohir (kedua kanan), Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (ketiga kiri), Direktur Utama PT Mineral Industri Indonesia (Persero) Hendi Prio Santoso (kanan), Dirut Antam Tbk Nico Kanter (kedua kiri), Dirut PT Borneo Alumina Indonesia Leonard M Manurung (kiri), Penjabat Gubernur Kalbar Harisson (ketiga kanan) dan Penjabat Bupati Mempawah Ismail (kelima kiri) menekan tombol tanda peresmian injeksi bauksit perdana Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) di Desa Bukit Batu, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Selasa (24/9/2024). Presiden Joko Widodo meresmikan injeksi bauksit perdana untuk proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase 1 PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) yang merupakan kerja sama antara PT Inalum dan PT Antam, yang memiliki kapasitas produksi alumina sebesar satu juta ton per tahun dan memiliki nilai investasi sebesar Rp16 triliun. ANTARA FOTO/Jessica Wuysang/YU


Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - MEMPAWAH. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan hilirisasi komoditas mineral dan batubara (minerba) akan dilakukan secara menyeluruh.

Menurutnya, masih ada sejumlah komoditas yang perlu percepatan dalam pelaksanaan hilirisasi.

"Semua (dikebut), yang belum semuanya (dikebut). Timah belum, batubara untuk menjadi gas DME belum. Saya kira masih banyak peluang yang bisa kita lakukan," ujar Jokowi ditemui selepas Peresmian SGAR Mempawah, Selasa (24/9)

Baca Juga: Hilirisasi Bauksit Berpotensi Serap 90.000 Tenaga Kerja dan Tingkatkan Nilai Tambah

Jokowi menjelaskan, selama ini sektor nikel menjadi salah satu contoh suksesnya peningkatan nilai tambah dari hilirisasi. 

Sebelum menutup keran ekspor bijih nikel, nilai yang diperoleh Indonesia mencapai US$14 miliar hingga US$2 miliar atau setara Rp 20-an triliun.

Pasca menutup keran ekspor dan memulai hilirisasi atau pembangunan smelter nikel, nilai tambah ini meningkat hingga US$ 34,8 miliar atau sekitar Rp 600 triliun.

Kontan.co.id mencatat, upaya hilirisasi batubara saat ini masih berjalan lamban. 

Baca Juga: MIND ID Pastikan Industri Alumunium Terintegrasi Dibangun di Mempawah

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan pelaksanaan proyek hilirisasi batubara masih berjalan. Saat ini ada 6 perusahaan yang tengah melakukan kajian keekonomian dan studi kelayakan.

"Untuk hilirisasi masih dalam proses," ungkap Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Kementerian ESDM Surya Herjuna kepada Kontan.co.id, Selasa (17/9).

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia menawarkan ke Tiongkok untuk mengembangkan dan peningkatan nilai tambah (PNT) batubara dalam bentuk produk lain, seperti coal quality improvement (coal upgrading), coal briquetting, cokes making, dan coal liquefaction.

Direktur Eksekutif Indonesia Mining Association (IMA) Hendra Sinadia mengatakan, salah satu kendala yakni dari sisi keekonomian.

Baca Juga: Hilirisasi Bakal Diperluas ke Mineral Lain

"Faktor keekonomian masih jadi kendala utama," ungkap Hendra kepada Kontan, Selasa (17/9).

Umumnya, implementasi hilirisasi batubara mengandalkan teknologi yang diadaptasi dari luar negeri. Untuk itu, pendanaan terhadap proyek hilirisasi batubara pun membutuhkan modal yang tidak sedikit.

Industri batubara pun menghadapi tantangan pendanaan seebab sektor perbankan baik di dalam negeri maupun di luar negeri sudah tidak memberikan pendanaan untuk batubara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×