Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
Kemenperin melihat bahwa para desainer muda membutuhkan sebuah wadah dan panggung untuk dapat meningkatkan kapasitas serta kemampuan diri, khususnya sebagai wirausaha di bidang fesyen muslim serta mempromosikan dan memperkenalkan potensi produk fesyen muslim lokal.
“Kami menyadari para desainer memiliki peranan yang sangat penting dalam mengembangkan industri fesyen, di mana para desainer dapat memberikan inovasi dan menentukan arah tren desain khususnya dalam industri fesyen di Indonesia,” terang Ratna.
Ratna berharap, para peserta webinar yang hadir dapat menjadi generasi desainer dan pengusaha fesyen yang mampu berkarya di kancah dunia untuk mempromosikan potensi industri fesyen nasional. Selain mensosialisasikan kompetisi MOFP, acara webinar juga diisi dengan Talkshow Fashion Business yang diisi oleh para dewan juri MOFP dengan latar belakang pakar berpengalaman di bidang bisnis dan industri fesyen.
Menurut Ratna, perkembangan jumlah umat muslim dunia menjadi salah satu pemicu utama yang mendorong pertumbuhan industri fesyen muslim. Berdasarkan data The State Global Islamic Ecomony Report 2020/2021, konsumsi fesyen muslim dunia pada tahun 2019 diperkirakan mencapai US$ 277 miliar, sedangkan konsumsi fesyen muslim dunia pada tahun 2024 diproyeksi bakal menembus US$ 311 miliar.
Baca Juga: Pemerintah memberikan relaksasi rekomendasi ekspor untuk sejumlah komoditas mineral
“Sementara konsumsi fesyen muslim Indonesia sendiri pada tahun 2019 senilai US$ 16 miliar, atau terbesar kelima di dunia setelah Iran, Turki, Arab Saudi, dan Pakistan,” sebut Ratna.
Kemenperin melihat hal ini sebagai peluang pasar bagi pelaku industri fesyen muslim nasional untuk mampu mengisi pasar domestik maupun global.
Ratna juga menyampaikan bahwa pengembangan fesyen muslim di Indonesia juga memiliki kinerja yang diakui di dunia internasional. Berdasarkan The State of Global Islamic Economy Report 2020/2021, Indonesia menduduki peringkat ketiga sebagai negara yang mampu mengembangkan fesyen muslim terbaik di dunia setelah Uni Emirat Arab dan Turki.
“Semoga MOFP dapat dijadikan sebagai batu loncatan bagi teman-teman sekalian para desainer fesyen maupun pelaku industri fesyen untuk dapat menjadi seorang wirausaha baru di bidang fesyen muslim, sehingga mampu memberikan dampak positif bagi perkembangan industri fesyen nasional,” pungkas dia.
Selanjutnya: Indonesia dan Jerman terus berupaya menguatkan kerja sama ekonomi yang komprehensif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News