Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Esensi Solusi Buana (ESB), penyedia software sistem operasional bisnis kuliner all-in-one, siap mendukung UMKM untuk semakin mudah beradaptasi dengan perkembangan gaya hidup masyarakat saat ini.
Komitmen tersebut ditunjukkan ESB melalui teknologi terintegrasi dan ekosistem solusi yang dimiliki, dan akan diperkenalkan secara lebih luas pada perhelatan Digitalisasi Nusantara Expo & Summit 2022 (DNES 2022) di Surakarta, akhir Maret mendatang.
Kehadiran ESB di acara yang rencananya akan dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, serta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian ini menjadi salah satu bukti bahwa ESB serius menjadi bagian dalam pertumbuhan UMKM sektor kuliner di Indonesia.
Baca Juga: Dukung Kemajuan UMKM Kuliner, Wahyoo Gandeng Bank Mandiri Selenggarakan “Sayembarasa”
Acara DNES 2022 yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia dan Yayasan Internet Indonesia, bekerjasama dengan Pemerintah Kota Surakarta dan kementerian terkait, merupakan salah satu upaya nyata dan menyeluruh untuk menjembatani ketimpangan transformasi digital dan produktivitas ekonomi yang masih terasa terutama di wilayah daerah.
Tujuan ESB turut berpartisipasi juga adalah untuk mendukung optimalisasi pengembangan ke wilayah ini dengan harapan mendorong percepatan tercapainya target pemerintah dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) pada 2030.
DNES 2022 menjadi gerbang bagi ESB untuk menunjukkan kepada para pelaku bisnis UMKM sektor kuliner, terutama di Kota Surakarta, bahwa teknologi dan ekosistem yang telah dibangun oleh ESB akan dapat mendukung pertumbuhan para pebisnis UMKM tersebut.
Sebelumnya, pada November 2021, komitmen ESB juga telah mereka buktikan melalui kolaborasi perusahaan dengan Perumda Bidadari dan Bank BNI dalam penyelenggaraan bazar UMKM di acara Konferensi Polisi Wanita Sedunia (International Association of Women Police) ke-58 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Gunawan Woen, CEO dari ESB Restaurant Technology mengatakan, dari catatan pada tahun 2021, terdapat sekitar 64 juta pelaku UMKM di Indonesia. Namun, hanya sekitar 15 juta yang telah memasuki ranah digital.
Baca Juga: Xendit dan ESB tawarkan teknologi digitalisasi bisnis makanan dan minuman
"Kami berkomitmen untuk terus mendukung Digitalisasi Nusantara ini dan menawarkan solusi bagi para pelaku UMKM khususnya yang bergerak di sektor F&B melalui produk-produk kami," kata Gunawan dalam keterangan resminya, Rabu (23/3).
Berdasarkan data pertumbuhan bisnis para mitra, lanjut Gunawan, teknologi yang ESB hadirkan telah sedikit banyak berkontribusi pada realisasi investasi sektor F&B di Indonesia. "Kami yakin hadirnya teknologi dari ESB akan turut mendongkrak ekonomi para pelaku UMKM sektor kuliner," imbuh dia.
ESB sendiri, diakui oleh Gunawan, juga tengah menjalankan program menuju Visi Indonesia 2030, yaitu untuk membangun pertumbuhan dan perkembangan bisnis UMKM di sektor kuliner dan membuka lapangan pekerjaan.
Selain itu, hadirnya DNES 2022 di Surakarta, menurut Gunawan, menjadi pilihan tepat bagi ESB untuk berpartisipasi lantaran Surakarta memiliki pertumbuhan UMKM yang sangat pesat. Lebih dari 70% UMKM di Surakarta, merupakan UMKM di sektor kuliner.
“Seperti yang kita ketahui, Bapak Gibran Rakabuming Raka selaku Walikota Surakarta memiliki visi dan gagasan dalam pengembangan UMKM melalui pembinaan yang integratif dan digitalisasi serta pengembangan produk dan upscaling usaha.
Program kami sejalan dengan pandangan tersebut dan hal ini juga menjadi semangat pacu bagi ESB untuk memperkenalkan ekosistem teknologi yang kami miliki ke pasar UMKM di Surakarta,” Tambah Gunawan.
Meningkatkan penjualan
VP of Business Development ESB, Bobby Hadiwijaya menyampaikan, hingga kuartal I-2022, lebih dari 4,000 merchant telah menggunakan teknologi ESB. Melalui testimoni dari mitra merchant, baik besar maupun UMKM, teknologi ESB membantu menaikkan penjualan mereka lebih dari 45% dan juga meningkatkan jumlah pemesanan di atas 15%.
Dengan teknologi ESB, kata Bobby, pengeluaran mitra merchant jadi terkontrol dan pemasukan jadi lebih besar. Sampai saat ini ESB mencatat total transaksi lebih dari Rp 5 Triliun.
Merchant tersebut tidak hanya berasal dari Jabodetabek, namun juga dari sejumlah kota besar lainnya seperti Surabaya, Semarang, Yogyakarta, dan Bali.
"Teknologi kami terbukti bisa digunakan tidak hanya oleh merchant-merchant besar, namun juga oleh pelaku UMKM sektor kuliner di seluruh Indonesia," papar Bobby.
Baca Juga: Festival Jajanan Bango Mandalika 2022 Angkat Kekayaan & Kelezatan Kuliner Legendaris
Melihat pertumbuhan bisnis dari para mitra yang telah tergabung, ESB akhirnya benar-benar serius menjalankan rencana ekspansi bisnis dengan menyasar sektor UMKM.
Hal ini sejalan dengan rencana jangka panjang dimana ESB ingin dapat membantu lebih banyak lagi pengusaha kuliner dari berbagai kalangan, tidak hanya di Indonesia namun juga hingga ke pasar Asia Tenggara dan Asia secara luas.
Gunawan mengatakan, ESB menargetkan lebih dari 20,000 merchant dapat bergabung dengan ekosistem ESB tahun ini. Dengan misi saat ini, ESB optimistis dapat meningkatkan pertumbuhan bisnis dua kali lebih besar dibandingkan tahun lalu.
"Hal ini tentunya untuk memberikan solusi teknologi bagi generasi mendatang yang berorientasi pada kebutuhan sektor kuliner di Indonesia,” ujar Gunawan.
Baca Juga: Usaha Kecil Menengah dan Koperasi Jadi Bagian Penting Kampanye Minyak Sawit Sehat
Sejalan dengan perencanaan realisasi SDGs di Indonesia menuju Visi Indonesia 2030, ESB semakin termotivasi untuk meningkatkan penggunaan teknologi yang tepat dan mendorong implementasi industri 4.0.
Sebagai perusahaan asli Indonesia, ESB perlu turut berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi di Indonesia untuk menjaga peningkatan kesejahteraan masyarakat secara berkesinambungan melalui digitalisasi pelaku UMKM sektor kuliner.
Kehadiran ekosistem teknologi dan ekosistem solusi seperti edukasi, dan mentoring yang dibawa pada sektor kuliner, diharapkan mampu mendorong pemerataan literasi teknologi dan digitalisasi UMKM.
"Kami juga mengajak para pelaku kuliner di Indonesia untuk tumbuh dan berkembang bersama ekosistem ESB," tandas Yang Hira Idris, Head of Business Development ESB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News