kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dorong ketahanan pangan di tengah pandemi, Dompet Dhuafa bidik kalangan pesantren


Senin, 18 Mei 2020 / 14:10 WIB
Dorong ketahanan pangan di tengah pandemi, Dompet Dhuafa bidik kalangan pesantren
ILUSTRASI. Petani memanen padi di Bogor, Jawa Barat, Minggu (3/5). KONTAN/Baihaki/3/5/2020


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Optimalisasi potensi lokal dalam rangka antisipasi pandemi yang berkepanjangan menjadi konsen besar yang harus terus dibangun. Mengembalikan budaya dan kearifan lokal di bidang pertanian dan peternakan berbasis komunitas masyarakat sangat penting untuk program berkelanjutan. Dompet Dhuafa sebagai Lembaga pemberdaya melihat ini sebagai hal utama yang harus menjadi fokus pengembangannya. 

Dalam rangka mengembangkan sumber daya pangan untuk kebutuhan pokok masyarakat, maka perlu dijalin kolaborasi besar yang berdaya saing kuat, agar tercipta peluang-peluang kemakmuran bagi mereka. 

Baca Juga: Jelang Lebaran, Satgas Pangan intensifkan pengawasan sejumlah hal ini

“Dompet Dhuafa sebagai lembaga pemberdaya berbasis pengelolaan dana ziswaf mendukung pengembangan potensi masyarakat pesantren di pedesaan. Kita perlu mendukung dan mendorong terciptanya usaha-usaha yang mengarah pada pengembangan potensi ekonomi masyarakat," tutur Guntur Subagja, Direktur Social Enterprise Dompet Dhuafa dalam  keterangannya, Senin (18/5).

"Sektor riil pertanian sebagai usaha dasar masyarakat Indonesia dan menjadi kebutuhan pokok sehari-hari harus terus dibudidayakan. Kondisi Pemberlakuan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat kita aktif di dunia digital, ini menjadi peluang berbagi ilmu dalam keseharian kita yang juga dapat menciptakan captive market bagi hasil produksi masyarakat,” ujar dia.

Dompet Dhuafa melalui Social Trust Fund (STF) bersama Ok Oce dan Pondok Pesantren Alam (PPA) Al Muhtadin membangun sinergi Ketahanan Pangan di Desa Ciracap, Sukabumi, Jawa Barat, dalam masa pandemi ini sebagai Program Ketahanan Pangan yang berbasis Masyarakat Pesantren dan Petani Binaan. Sebagai solusi atasi dampak pandemic covid-19 di Desa.

"Kerjasama ini mencakup luas kurang lebih 50 ha sawah irigasi dengan 10 kelompok tani binaan. Dan setiap kelompok terdiri atas 10-20 KK. Dengan hasil maksimal per hektar di kisaran 6-7ton sekali panen dalam kurun 3 bulan. Sehingga dalam setahun bisa produksi 3 kali," lanjut Guntur.

Baca Juga: Terimbas corona, HIPPI proyeksi peredaran uang saat Lebaran turun 17,7%

Dengan kolaborasi besar di tengah suasana pandemi akibat Covid-19 yang cukup panjang ini bisa menjadi solusi bagi masyarakat luas. Diharapkan dengan hasil produksi yang bagus dapat menciptakan lapangan kerja dan kemandirian ekonomi bagi masyarakat pedesaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×