Reporter: Muhammad Julian | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Darmi Bersaudara Tbk (KAYU) ingin melakukan penambahan modal melalui mekanisme Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atawa rights issue. Untuk itu, emiten yang bergerak di bidang perdagangan atau trading kayu setengah jadi ini berencana meminta persetujuan kepada pemegang saham melalui mekanisme RUPSLB pada akhir bulan Januari 2021 mendatang.
Direktur Independen PT Darmi Bersaudara Tbk, Lie Kurniawan mengungkapkan, perusahaan mengejar target dana sekitar Rp 30 miliar dari rencana rights issue. “Untuk (rencana) jumlah saham dan harga, masih perlu kami diskusikan dengan sekuritas,” tutur Lie saat dihubungi Kontan.co.id usai acara paparan publik Darmi Bersaudara, Rabu (25/11).
Rencananya, dana yang didapat akan digunakan sebagai modal kerja untuk membeli bahan baku dan membeli aset produktif. Ini menjadi salah satu cara perusahaan guna mengejar target kinerja pada tahun depan. Maklum, KAYU membidik pertumbuhan kinerja yang cukup signifikan.
Baca Juga: Hingga kuartal III 2020, laba Supra Boga Lestari (RANC) melonjak jadi Rp 64,94 miliar
Lie bilang, KAYU menargetkan penjualan bersih sebesar Rp 114,66 miliar di tahun 2021. Angka tersebut jauh lebih besar dibanding target penjualan bersih tahun 2020 yang sebesar Rp 57,76 miliar maupun realisasi penjualan bersih di tahun 2019 yang sebesar Rp 43,73 miliar.
Bersamaan dengan pertumbuhan penjualan, laba bersih perusahaan pada tahun depan diproyeksikan mencapai Rp 7,45 miliar. Angka ini juga melampaui target laba bersih perusahaan pada tahun ini yang sebesar Rp 708 juta maupun perolehan laba bersih perusahaan di tahun 2019 yang mencapai Rp 3,29 miliar.
Menurut Lie, KAYU cukup pede dalam memandang prospek bisnis di tahun 2021, sebab jangkauan area penjualan perusahaan di India terus bertambah seiring beroperasinya kantor perwakilan di negara tersebut. Kantor perwakilan yang berlokasi di Kolkata, India itu, kata Lie, ditunjang oleh gudang yang disewa perusahaan untuk menyimpan pasokan barang.
Dengan demikian, KAYU bisa terus memperluas area penjualan ke kota-kota kecil di India yang semula tidak bisa dipenetrasi secara langsung dari Indonesia. Saat ini pun, jumlah pembeli lokal KAYU di India sudah bertambah dengan adanya kantor perwakilan tersebut.
Baca Juga: Simak kinerja operasional United Tractors (UNTR) per Oktober 2020
“Untuk memanfaatkan situasi ini, perseroan berkeinginan untuk menambah jumlah penjualan ke India, salah satunya melalui jalan rights issue untuk menambah modal kerja dan membeli aset produktif,” kata Lie.
Selanjutnya: Gelar RUPSLB, Unilever Indonesia (UNVR) angkat dirut dan komut baru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News