Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dewan Persusuan Nasional (DPN) memperkirakan tahun ini produksi susu nasional tidak meningkat secara siginifikan.
Ketua DPN Teguh Boediyana mengatakan, terdapat berbagai hal yang mempengaruhi produksi susu. Ketersediaan pakan yang tidak seimbang dengan harga yang diterima peternak menjadi faktor utama.
Menurut Teguh, saat ini hasil produksi susu segar dari peternak rakyat berkisar 1.600 ton per hari. Sementara dari peternak besar biasanya sekitar 200 ton. Sementara, permintaan susu setiap tahunnya sekitar 12 liter per kapita. Jumlah produksi ini tidak cukup memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Angka produksi ini sangat jauh memenuhi kebutuhan. Di tahun 2020, seperti perkiraan yang dibuat asosiasi industri pengolahan susu, produksi susu segar hanya mampu memenuhi 10% kebutuhan nasional,” kata Teguh kepada Kontan.co.id, Senin (9/4).
Menurut Teguh, terdapat dua cara untuk meningkatkan produksi susu. Pertama adalah meningkatkan populasi. Menurut teguh akan lebih baik bisa impor sapi perah dilakukan.
Selanjutnya adalah meningkatkan produktivitas sapi. Pasalnya, saat ini produktivitas sapi perah sangat rendah. Padahal menurut Teguh, potensi genetis sapi umumnya bagus. “Produktivitas akan meningkat bila diterapkan good farming practice. Termasuk pemberian pakan yg berimbang sesuai dengan kebutuhan,” ujar Teguh.
Teguh mengaku, pihaknya belum mengetahui isi proposal kemitraan antara Industri pengolahan susu dengan peternak sapi perah. Dia pun mengatakan, DPN tidak dilibatkan dalam program kemitraan ini.
Namun, bila proposal tersebut mengarah upaya peningkatan produksi sapi maka diharapkan produksi susu segar dapat meningkat.
Sementara itu menurut teguh peningkatan populasi sapi pun relatif kecil karena tingginya pemotongan sapi betina produktif sejak tahun 2012. Dia bilang, saat ini populasi sapi perah betina hanya 300.000 ekor sementara sapi yang laktasi hanya 200.000 ekor.
“Populasi menurut Ditjen Peternakan sekitar 450 ribu. Tapi itu termasuk sapi perah jantan yg notabene sebagai sapi potong,” ujar Teguh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News